IS, Terduga Teroris di Sleman, Mantan Atlet Pelatnas Judo

19 Juli 2018 21:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di sebuah rumah makan di Jalan Perumnas Seturan, Condongcatur, Yogyakarta (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di sebuah rumah makan di Jalan Perumnas Seturan, Condongcatur, Yogyakarta (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Densus 88 menangkap dua orang terduga teroris di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu (18/7). Salah satu terduga teroris berinisial IS merupakan mantan atlet judo. Bahkan, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008 di Kalimantan Timur IS meraih emas.
ADVERTISEMENT
LK salah seorang mantan atlet judo yang juga rekan IS mengatakan, terduga teroris itu merupakan mantan atlet Pelatnas. Kemudian karier IS pun berlanjut ke dunia kepelatihan usai pensiun.
"Saya kenal IS saat itu saya masih SD. Pada PON 2008 lalu dia di kelas 90 Kg dan mendapat medali Emas Judo," bebernya saat dihubungi , Kamis (19/7).
Dalam pandangan LK, sosok IS merupakan pribadi yang baik pada sesama dan cenderung moderat. Hal ini terlihat saat melatih atlet, IS tidak pernah menyinggung soal agama ataupun membeda-bedakan pelatih.
Namun, LK sempat curiga dengan IS saat diundang dalam suatu acara di rumanya. Dalam kesempatan itu, orang-orang yang hadir tidak dikenal LK.
"Saat itu saya sempat ngobrol dan ia (bilang) mau mendalami (agama) nonton video ISIS. Waktu itu saya anggap angin lalu," ceritanya.
ADVERTISEMENT
LK mengaku sudah kehilangan kontak dengan IS selama dua tahun belakangan. Sempat dia coba menghubungi teman lamanya tersebut sekitar enam bulan lalu, tapi tidak mendapat respons.
Sedangkan Yoyok Teguh Prasetyo, ketua RT tempat tinggal IS, tidak melihat ada yang janggal dari warganya tersebut. Yoyok hanya mengetahui IS sebagai pemilik rumah makan yang tinggal bersama istri dan empat anaknya.
"Dia bisnis warung bagus sukses, tidak ada masalah dengan masyarakat sekitar," jelas Yoyok di lokasi, Rabu (18/7).