Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Empat jenazah karyawan Malaysia Airlines yang tewas karena kecelakaan bus pada Minggu (7/4) tiba di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (11/4) siang.
ADVERTISEMENT
Kedatangan empat jenazah langsung disambut isak tangis keluarga yang sudah menanti.
Adapun Empat jenazah yang menjadi korban, yakni Azura Afrianti (22) dari Aceh Tengah, Fitri Nurzanah (21) dari Aceh Tamiang, Ayu (22) dari Kabupaten Sedang Berdagai, dan Rosvita Loka Harahap (23) dari Kabupaten Deli Serdang.
Pada prosesi penyerahan jenazah, tampak Zulkarnaen ayah dari Ayu begitu terpukul. Dia tampak begitu sedih saat menerima peti jenazah Ayu dari KBRI Malaysia. Tangisnya pun pecah.
Tampak ia sesekali mengelus peti jenazah Ayu. Kesedihan Zulkarnaen mengundang empati puluhan petugas yang berada di dekatnya. Mereka menghampiri dan mengucapkan rasa bela sungkawa kepadanya.
"Sebelum berangkat dia (Ayu) sempat video call dengan saya. Saya tak punya firasat apa apa, tapi beginilah takdir," ujar Zulkarnaen di lokasi.
Zulkarnaen mengatakan, jenazah Ayu rencananya akan dikebumikan selesai salat Zuhur.
ADVERTISEMENT
"Ayu ini orangnya baik dan ceria, mohon didoakan ya," ujar Zulkarnaen sembari bergegas pergi bersama ambulans yang membawa Ayu.
Sementara itu, jenazah Rosvita Loka dijemput oleh adik kandungnya, Gumarah Harahap, dan pamannya, Hamdan. Keduanya tampak tegar menjemput jenazah Vita.
"Kami menjemputnya tanpa ibunya, takut pingsan. Beliau sangat terpukul dengan musibah ini, Vita merupakan anak perempuannya yang begitu disayangi," ujar Hamdan.
Sementara itu, jenazah dua korban asal Aceh diserahkan ke pemerintah Aceh melalui Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Aceh. Jenazah akan dipulangkan melalui jalur darat
Perwakilan KBRI Malaysia, Shabda Thian, mengaku belum mengetahui penyebab kecelakaan nahas itu. Namun ia memastikan saat ini pihak KBRI Malaysia dan perusahaan Malaysia Airlines terus berkoordinasi menangani kasus ini.
ADVERTISEMENT
"Pihak perusahaan telah menunjuk pengacara khusus kasus ini, kita lihat ya, kita serahkan pada aparat kepolisian Malaysia. Mereka sedang melakukan penyelidikan dan rekonstruksi kejadian," ujarnya.
Selain itu, Shabda menjelaskan pihak perusahaan telah memberikan hak-hak yang akan didapat pihak keluarga, seperti gaji terakhir korban dan bantuan-bantuan lainnya.
"Setelah itu ada sumbangan juga dari company, karena mereka pekerja resmi. Saat ini kita juga sedang mengurus proses asuransi untuk kecelakaan kerja, butuh waktu 3 bulan (untuk proses pencairan)," tandasnya.
Bus yang mengangkut 43 karyawan Malaysia Airlines kecelakaan saat hendak membawa karyawan bekerja, Minggu (7/4). Insiden itu menewaskan 12 karyawan dan melukai 32 karyawan lainnya.
Saat itu, bus sedang dalam perjalanan dari asrama karyawan di Nilai, Negeri Sembilan, menuju Malaysia Airlines Cargo Complex, Jalan S8 Pekeliling, Kuala Lumpur International Airport (KLIA). Nahas, bus tiba-tiba hilang kendali dan jatuh ke saluran air.
ADVERTISEMENT
Dilansir Malaymail, selain menewaskan keempat WNI, kecelakaan ini juga menewaskan beberapa warga negara Bangladesh dan Nepal. Sopir bus bernama S. Suresh (43) juga turut menjadi korban tewas.