Isi Kuliah Umum Perwira TNI, KSAL Sampaikan Perlunya Smart Defence di IKN

18 November 2024 20:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KSAL Laksamana Muhammad Ali menyampaikan pembekalan dalam Kuliah Umum Pasis Dikreg LII Sesko TNI TA. 2024, Bandung, Jawa Barat, Senin (18/11/2024). Foto: Dok. Dinas Penerangan TNI AL
zoom-in-whitePerbesar
KSAL Laksamana Muhammad Ali menyampaikan pembekalan dalam Kuliah Umum Pasis Dikreg LII Sesko TNI TA. 2024, Bandung, Jawa Barat, Senin (18/11/2024). Foto: Dok. Dinas Penerangan TNI AL
ADVERTISEMENT
KSAL Laksamana Muhammad Ali mengisi KuliaH Umum Perwira Siswa Pendidikan Reguler (Pasis Dikreg LII) Sekolah Komando TNI 2024, di Bandung. Pada kuliah umum itu, Ali mengisi kuliah itu dengan tema 'Peran Strategis TNI Angkatan Laut dalam Menjaga Keamanan Maritim di Wilayah IKN: Kontribusi dan Sinergi'.
ADVERTISEMENT
Pada paparannya, Ali menjelaskan bahwa perang terus berevolusi mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perang saat ini telah memasuki generasi ke-VI.
Ciri utamanya pada perang generasi VI ini adalah penggunaan jaringan informasi yang saling terhubung, pemanfaatan kecerdasan buatan/Artificial Intelligent (AI), penggunaan serangan cyber, perang hibrida, batas antara militer dan sipil semakin kabur, serta operasi psikologis.
Tantangan lainnya, Ali menyampaikan pentingnya mempertahankan IKN yang terletak di Kalimantan. Secara geografis, IKN terletak di tengah-tengah antara Alur Laut Kepulauan Indonesia I dan II.
Prajurit Korps Marinir TNI AL bersama Australia Defence Force (ADF) melaksanakan Latihan Gabungan Keris Woomera 2024 di Pusat Latihan Pertempuran Marinir 5 Baluran Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (13/11/2024). Foto: Budi Candra Setya/ANTARA FOTO
“Dari perspektif Geostrategis, IKN sendiri berada pada posisi yang strategis yaitu di antara ALKI I dan ALKI II, namun posisi ini mengandung kerentanan terhadap berbagai ancaman. untuk itu dibutuhkan strategi pertahanan yang tepat untuk menangkal berbagai ancaman yang ada," ujar Ali dalam keterangan tertulis Senin (18/11).
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya dia menekankan Indonesia perlu menerapkan sistem Smart Defense. Yakni, kolaborasi bentuk pertahanan yang berbasis teknologi modern, penerapan diplomasi, dan kearifan lokal yang terintegrasi sebagai implementasi dari strategi pertahanan laut nusantara yang bersifat semesta dengan melibatkan seluruh komponen bangsa dan sumber daya nasional.
Prajurit Korps Marinir TNI AL bersama Australia Defence Force (ADF) melaksanakan Latihan Gabungan Keris Woomera 2024 di Pusat Latihan Pertempuran Marinir 5 Baluran Pantai Banongan, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (13/11/2024). Foto: Budi Candra Setya/ANTARA FOTO
“Oleh sebab itu, saya meyakini bahwa interoperabilitas dan sinergitas adalah kunci penting dalam pembangunan kekuatan pertahanan dan keamanan yang tangguh baik di darat, di laut, maupun di udara," pungkasnya.
Pembekalan ini diikuti oleh 187 Perwira yang terdiri dari TNI AD, TNI AL, TNI AU, Polri, dan mancanegara. Pembekalan ini juga menjadi ajang silaturahmi serta wadah untuk menyampaikan informasi dan penekanan dari pimpinan, bagi para perwira calon pemegang tampuk kepemimpinan TNI-Polri di masa depan.
ADVERTISEMENT