ISIS Bertanggung Jawab atas Serangan Bom Misa Katolik di Filipina

4 Desember 2023 9:59 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi gimnasium setelah serangan bom di Universitas Negeri Mindanao di Marawi, provinsi Lanao del sur pada Minggu (3/12/2023). Foto: Merlyn Manos/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi gimnasium setelah serangan bom di Universitas Negeri Mindanao di Marawi, provinsi Lanao del sur pada Minggu (3/12/2023). Foto: Merlyn Manos/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ISIS mengeklaim bertanggung jawab atas ledakan di misa Katolik di Filipina selatan pada Minggu (3/12). Sebanyak empat orang tewas dan 50 lainnya terluka.
ADVERTISEMENT
Serangan terjadi di sebuah gor di Marawi yang dipakai umat Katolik beribadah. Pada 2017 lalu ISIS sempat menguasai Marawi selama lima bulan.
Lewat saluran Telegram, ISIS menyatakan salah seorang anggotanya meledakkan bom di misa tersebut.
Tentara berjaga di pintu masuk gimnasium saat penyelidik mencari bukti usai serangan bom di Universitas Negeri Mindanao di Marawi, provinsi Lanao del sur, Filipina pada Minggu (3/12/2023). Foto: Merlyn Manos/AFP
Pada Minggu pagi sebelum klaim ISIS, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr mengutuk keras pengeboman pada misa di Marawi. Marcos Jr menduga ada keterlibatan teroris asing pada teror tersebut.
Saat ini polisi memperketat keamanan di selatan dan ibu kota Manila usai ledakan Marawi.
Menhan Filipina Gilberto Teodoro menegaskan, aparat keamanan akan menyeret pelaku ke meja hijau.
"Ada indikasi kuat bahwa elemen asing terlibat pemboman," tegas Teodoro.
Wilayah Marawi telah lama menjadi area operasi pemberantasan teroris oleh militer Filipina. Di Marawi masih beroperasi kelompok Maute yang terkait ISIS.
ADVERTISEMENT
Saat menguasai Marawi selama lima bulan pada 2017, Maute bertujuan mendirikan salah satu wilayah ISIS di Asia Tenggara.