Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Kelompok militan ISIS akhirnya mengakui Abu Bakar al-Baghdadi tewas terbunuh dan menetapkan pemimpin yang baru. ISIS lantas mengancam akan membalas dendam atas kematian Baghdadi, seraya mengejek Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Konfirmasi dari ISIS muncul hampir sepekan setelah Baghdadi tewas dalam serbuan pasukan Amerika Serikat ke persembunyiannya di Idlib, Suriah. ISIS kemudian menetapkan Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi sebagai pengganti Baghdadi.
Ditetapkan juga Abu Hamza Qurashi sebagai juru bicara ISIS yang baru, menggantikan Abu al-Hassan al-Muhajir yang juga tewas terbunuh. Baru menjabat jubir, Qurashi langsung melancarkan ancaman kepada Amerika Serikat.
"Waspadalah pada balas dendam terhadap negara kalian dan saudara-saudara kalian yang kafir dan murtad," kata Qurashi melalui medianya, Al-Furqan Foundation, dikutip dari Reuters.
Dia mengatakan pemimpin ISIS yang baru akan membuat AS merasakan kegetiran. Dia juga mengingatkan bahwa simpatisan ISIS masih banyak di Eropa dan AS, seperti yang ditakutkan selama ini.
"Apakah kalian sadar, wahai Amerika, bahwa Negara Islam (ISIS-red) saat ini berdiri di ambang pintu Eropa dan di tengah Amerika?" kata dia.
ADVERTISEMENT
Qurashi juga menghina Trump dan mengatakan bahwa rakyat Amerika dipimpin oleh "orang tua yang bodoh" dan plin plan.
"Dan kau (Trump -red) tidak bisa melihat bahwa kau telah menjadi lelucon. Nasib kalian dikendalikan oleh orang tua yang bodoh, yang pergi tidur dengan sebuah pendapat dan bangun dengan pendapat yang lain?" kata Qurashi lagi.
Di masa keemasannya, ISIS menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah. Namun saat ini, ISIS tidak punya wilayah kekuasaan, pendukungnya terserak dan diburu di banyak negara. Diperkirakan, saat ini tentara ISIS masih berjumlah 12 ribu orang di utara Suriah.
AS telah menduga bahwa ISIS akan melakukan balas dendam atas kematian Baghdadi. "Kami menduga mereka akan melakukan semacam serangan balasan. Dan kami telah siap untuk menghadapinya," kata Marinir Kennet McKenzie, Komandan Komando Pusat AS yang bertanggung jawab atas operasi AS di Timur Tengah.
ADVERTISEMENT