ISIS-K Bertanggung Jawab Atas Bom Bunuh Diri di Masjid Syiah Afghanistan

16 Oktober 2021 14:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasukan Taliban menyelidiki dalam masjid Syiah setelah serangan bom bunuh diri di Kunduz, Afghanistan, Jumat (8/10). Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan Taliban menyelidiki dalam masjid Syiah setelah serangan bom bunuh diri di Kunduz, Afghanistan, Jumat (8/10). Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Kelompok yang terafiliasi ISIS mengaku bertanggung jawab atas ledakan di Masjid Syiah di Kandahar, Afghanistan, pada Jumat (15/10).
ADVERTISEMENT
Ledakan itu disebabkan oleh aksi bom bunuh diri. Kelompok terkait ISIS yang dimaksud adalah ISIS-Khorasan atau disingkat ISIS-K.
Aksi ISIS-K pada Jumat lalu terjadi saat warga Syiah sedang menunaikan Salat Jumat. Akibatnya, 41 warga tewas dan 70 lainnya terluka.
Pasukan Taliban menyelidiki dalam masjid Syiah setelah serangan bom bunuh diri di Kunduz, Afghanistan, Jumat (8/10). Foto: AFP
Pernyataan pertanggung jawaban dirilis ISIS-K di saluran telegram. ISIS-K adalah musuh bebuyutan kelompok garis keras penguasa Afghanistan saat ini, Taliban.
Peristiwa di Kandahar merupakan aksi bom bunuh diri kedua yang ditargetkan kepada umat Syiah di Afghanistan. Aksi pertama dilakukan di kota Kunduz juga ditargetkan pada warga Syiah sedang Salat Jumat.
Insiden itu menewaskan lebih dari 70 orang. ISIS-K diketahui kerap menergetkan kelompok Syiah karena mereka dianggap sesat.
Terkait insiden di Kandahar, Kepala Kepolisian setempat Maulvi Mehmood mengaku begitu menyesal. Dia berjanji pasukan Taliban akan dikerahkan untuk menjaga masjid tempat umat Syiah beribadah.
ADVERTISEMENT
"Serangan brutal yang kita saksikan di masjid Syiah menyebabkan banyak warga kita menjadi korban," ucap Mehmood seperti dikutip dari AFP.
Insiden dua bom bunuh diri dalam sepakan di Afghanistan memicu Amerika Serikat beraksi. Jubir Kemlu AS, Ned Price, menyerukan Taliban segera bertindak agar kejadian serupa tak terulang.
"Taliban harus menepati komitmen kontra-terorisme dan khususnya untuk menghadapi ancaman bersama yaitu ISIS-K," kata Price.
"Kami bertekad untuk memastikan tanah Afghanistan tidak lagi dipakai untuk tempat peluncuran serangan ke AS atau negara lain," sambung dia.
=============================
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews