Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ISIS Kembali Galang Kekuatan di Filipina Usai Terusir dari Marawi
23 Februari 2018 17:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Kelompok militan simpatisan ISIS di Filipina Selatan masih belum benar-benar musnah setelah berhasil diusir dari kota Marawi tahun lalu. ISIS dilaporkan tengah menggalang kekuatan dan akan mengincar kota lainnya di Minadanao.
ADVERTISEMENT
Menurut pejabat militer Filipina Kolonel Romeo Brawner kepada AFP, kelompok Maute yang berbaiat kepada ISIS masih memiliki sekitar 200 anggota. Brawner mengatakan, kelompok ini kerap terlibat baku tembak dengan tentara pada tahun ini usai Marawi direbut kembali pada Oktober 2017.
"Mereka belum melupakan tujuan menciptakan kekhalifahan di Asia Tenggara," kata Brawner yang memimpin gugus tugas militer untuk melindungi Marawi.
November tahun lalu militan ISIS menembak mati tiga pedagang di kota Piagapo, dekat Marawi. Militer membunuh tiga militan di Pantar, juga di dekat Marawi, pada 8 Februari lalu.
Militer Filipina juga melaporkan adanya militan Maute yang berkeliaran di kota Masiud dan Pagayawan bulan lalu.
Sebelumnya tahun lalu, ISIS selama lima bulan menguasai kota Marawi, menewaskan lebih dari 1.100 orang. Setelah berhasil terusir, menurut Brawner, saat ini ISIS mencoba menggalang kekuatan dengan merekrut para pemuda Mindanao untuk bergabung.
ADVERTISEMENT
Brawner mengatakan, salah satu alat perekrutan yang digunakan ISIS di Mindanao adalah uang, perhiasan, dan senjata api yang dijarah dari rumah-rumah dan bank di Marawi.
Kebanyakan anggotanya adalah warga lokal. Namun Brawner mengatakan ada beberapa warga Indonesia yang datang ke Mindanao bergabung dengan ISIS. Mereka, lanjut dia, adalah orang-orang yang bisa merakit bom.
Ebrahim Murad, pemimpin Front Pembebasan Islam Moro (MILF) yang telah berdamai dengan pemerintah pada 2014 juga mengatakan hal yang sama. Selain dari Indonesia, kata Murad, militan juga datang dari Malaysia untuk bergabung dengan ISIS di Mindanao.
Murad mengatakan, saat ini 10 ribu anggota MILF terus berupaya membendung pengaruh ISIS di sekolah-sekolah dan madrasah demi mencegah perekrutan.
Walau terus berupaya bangkit dari keterpurukan, Brawner memastikan kekuatan ISIS di Mindanao belum cukup untuk membuat kekacauan seperti di Marawi.
ADVERTISEMENT
Namun peperangan di Marawi membuat militer Filipina berkaca diri. Mereka terlalu terbiasa dengan perang di hutan melawan gerilyawan dan tidak cukup cakap untuk perang kota. Brawner mengatakan, militer saat ini tengah meninjau ulang strategi mereka, memulai latihan untuk perang di kota.
"Dari sisi angkatan bersenjata, kami siap untuk serangan Marawi lainnya, baik terjadi di Marawi atau di mana saja," tegas Brawner.