ISIS Sandera Pendeta di Kota Marawi

24 Mei 2017 14:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Polisi Filipina di Marawi (Foto: Reuters/Romeo Ranoco)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi Filipina di Marawi (Foto: Reuters/Romeo Ranoco)
Kelompok militan Maute yang berafiliasi dengan ISIS masih bercokol di kota Marawi, Filipina selatan. Dilaporkan sebuah gereja diserbu, pendeta dan jemaah disandera oleh Maute di kota tersebut.
ADVERTISEMENT
Diberitakan GMA News pada Rabu (24/5), menurut uskup kota Marawi Edwin dela Pena gerombolan Maute menyerbu dan membakar Cathedral of Our Lady Help of Christians dan menculik beberapa orang, termasuk Pendeta Teresito Suganob.
Suganob dan beberapa jemaah gereja itu disandera di lokasi yang belum diketahui. "Mereka menyandera pendeta dan beberapa jemaah," kata Pena.
Pena mengatakan Maute menyerbu gereja itu saat para jemaah tengah melakukan misa. Penyerbuan dan penyanderaan ini telah dilaporkan ke polisi dan tentara.
Militer Filipina (Foto: Reuters/Erik De Castro)
zoom-in-whitePerbesar
Militer Filipina (Foto: Reuters/Erik De Castro)
Menurut presiden keuskupan Filipina Socrates Villages, Maute mengancam akan membunuh para sandera jika tentara Filipina tidak segera mundur dari Marawi.
Kota Marawi merupakan medan pertempuran sengit antara Maute dan tentara Filipina sejak Selasa sore lalu. Maute juga dilaporkan membakar penjara dan kampus di kota itu.
ADVERTISEMENT
Dua orang tentara dan seorang polisi tewas dalam peristiwa itu, 12 lainnya terluka. Saat ini seluruh wilayah Mindanao dalam keadaan darurat militer atas perintah Presiden Rodrigo Duterte.