ISIS Serang Masjid di Oman, Sembilan Tewas dan Puluhan Luka

17 Juli 2024 11:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ISIS Foto: REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ISIS Foto: REUTERS
ADVERTISEMENT
Penembakan massal terjadi di sebuah masjid Syiah di ibu kota Oman, Muscat, pada Senin (15/7) malam. Sembilan orang tewas dan sedikitnya 30 luka-luka.
ADVERTISEMENT
Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, Selasa (16/7).
Korban tewas di antaranya empat warga Pakistan, seorang warga India, seorang petugas polisi, dan tiga penyerang.
Polisi Oman mengatakan 28 orang dari berbagai negara terluka, termasuk petugas keamanan.
Serangan di masjid Ali bin Abi Thalib itu dimulai pada malam hari. Kawasannya bernama Al-Wadi Al-Kabir, berjarak 500 meter dari sekolah internasional dan kurang dari 10 kilometer dari resor pantai berbintang.
Oman merupakan salah satu negara teraman dan stabil di Timur Tengah. Kekerasan dan penyerangan jarang terjadi di negara mayoritas penduduk Muslim Sunni itu.
Dikutip dari Reuters, ISIS mengatakan tiga penyerang masjid tewas bunuh diri dan mereka terjebak baku tembak dengan pasukan keamanan Oman hingga pagi hari.
ADVERTISEMENT
Kelompok itu juga mempublikasikan video serangan lewat Telegram mereka.
Video lain yang dibagikan di media sosial menunjukkan orang-orang berteriak dan berlarian di sekitar masjid dengan latar suara tembakan.
Polisi belum mengatakan apakah mereka telah mengidentifikasi motif serangan atau melakukan penangkapan. Pihak berwenang Oman juga belum merilis identitas para penyerang.
Sumber lokal menyebut, masjid itu juga dikenal sebagai Masjid Imam Ali dan merupakan tempat ibadah Syiah di Oman yang dikuasai Ibadi. Kementerian Luar Pakistan menggambarkan insiden itu sebagai serangan "teroris”.

Belum Pernah Terjadi Sebelumnya

Taman bermain di kota Mosul, Irak yang hancur setelah diduduki ISIS. Foto: REUTERS/Ari Jalal
ISIS mengatakan para pejuangnya menyerang pertemuan Syiah yang sedang menjalankan ritual tahunan mereka.
Senin malam menandai dimulainya Asyura, periode berkabung tahunan yang dirayakan secara terbuka oleh banyak Syiah untuk memperingati kematian Hussein pada abad ke-7.
ADVERTISEMENT
Perayaan Asyura terkadang memicu ketegangan antara Sunni dan Syiah di beberapa negara Timur Tengah. Namun, hal ini sebenarnya tidak lazim terjadi di Oman.
"Ini adalah peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya, peristiwa seperti ini belum pernah kita lihat dalam sejarah Oman," kata Duta Besar Pakistan untuk Muscat, Imran Ali, seperti dikutip dari Reuters.
Dia mengatakan sebagian besar korban dirawat karena luka tembak, sementara yang lain menderita luka-luka saat melarikan diri dari serangan tersebut, termasuk terinjak-injak.
Pada Maret lalu, kelompok ISIS juga mengaku berada di balik serangan yang menewaskan lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow. Sebelumnya, mereka mengaku bertanggung jawab atas dua ledakan di Iran yang menewaskan hampir 100 orang pada Januari 2024.
ADVERTISEMENT
Serangan-serangan mematikan itu memicu kekhawatiran akan bangkitnya kelompok tersebut.
Di massa puncak kekuasaannya di awal 2010-an, ISIS mendeklarasikan “kekhalifahan” di wilayah Suriah dan Irak. Mereka menjatuhkan hukuman mati dan penyiksaan terhadap para pengkritiknya, hingga menginspirasi serangan di puluhan kota di seluruh dunia.
Kendali kelompok ini runtuh setelah kampanye militer berkelanjutan yang dilakukan oleh koalisi pimpinan AS pada 2017.