Israel Akan Serang UNRWA Gaza, Klaim Gedung Itu Jadi Markas Hamas

10 Juli 2024 17:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita Palestina berjalan melewati tembok rusak berlogo UNRWA di sebuah kamp pengungsi internal di Rafah di Jalur Gaza selatan (28/5/2024). Foto: EYAD BABA/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita Palestina berjalan melewati tembok rusak berlogo UNRWA di sebuah kamp pengungsi internal di Rafah di Jalur Gaza selatan (28/5/2024). Foto: EYAD BABA/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tentara Israel mengaku akan menyerang UNRWA di kota Gaza, Rabu (10/7). Mereka mengeklaim gedung itu digunakan Hamas dan Jihad Islam untuk melakukan operasi militer.
ADVERTISEMENT
Prajuritnya mengatakan Divisi ke-99, ditambah satu unit tambahan, terus melanjutkan operasi di kota tersebut.
Militer Israel memerintahkan semua warga sipil Palestina untuk meninggalkan Gaza saat pihaknya melakukan penyerangan ke gedung UNRWA.
Dikutip dari Al Jazeera, perintah Israel itu diserukan sehari setelah Israel menyerang sebuah sekolah di Khan Younis yang menewaskan 30 orang. Mereka mengatakan pihaknya sedang meninjau serangan yang terjadi pada Selasa (9/7).
Kondisi usai serangan Israel yang menghantam Sekolah Al-Jouni di Nuseirat, Jalur Gaza, Sabtu (6/7/2024). Foto: Eyad BABA / AFP
Sebelumnya, Israel juga telah menyerang sejumlah sekolah, rumah sakit, dan gedung PBB dengan dalih pejuang Hamas berlindung di sana. Namun, Israel tak pernah memberikan bukti atas klaim tersebut.
Negaranya sudah dikritik dunia akibat menggunakan kekuatan yang tidak proporsional terhadap warga sipil. Lebih dari separuh korban tewas di Gaza adalah anak-anak dan perempuan.
ADVERTISEMENT
Menurut tentara Israel, puluhan pejuang tewas dan terowongan di lingkungan Shujayea Gaza telah hancur.
Sejak akhir Juni, tentara Israel telah mendekati berbagai distrik di Gaza utara dan memaksa puluhan ribu warga sipil mengungsi. Mereka mengatakan pihaknya membuka koridor evakuasi bagi warga sipil untuk melarikan diri ke zona aman.
Daerah’ aman’ yang dimaksud adalah wilayah sasaran pasukan Israel di masa lalu.
Serentetan serangan terjadi saat perundingan di Qatar untuk mengakhiri perang Gaza kembali berlangsung pada Rabu (10/7).
Pakar hak asasi manusia PBB mengatakan, Israel telah menargetkan krisis kelaparan pada penduduk Gaza. Hal ini menyebabkan kematian anak-anak karena kekurangan gizi dan dehidrasi.