Israel Akui Serangan yang Lukai Dua Anggota UNIFIL dari TNI di Lebanon

11 Oktober 2024 10:25 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL dari Indonesia sedang berpatroli di sepanjang Garis Biru di sekitar El Odeisse, Lebanon selatan. 16 Februari 2023. Foto: Pasqual Gorriz (UNIFIL)
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL dari Indonesia sedang berpatroli di sepanjang Garis Biru di sekitar El Odeisse, Lebanon selatan. 16 Februari 2023. Foto: Pasqual Gorriz (UNIFIL)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Israel mengakui melepaskan tembakan ke arah posisi pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL). Serangan itu melukai dua anggota TNI yang tergabung dalam pasukan sementara PBB di Lebanon itu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Israel menyebut serangan itu dilakukan karena milisi Hizbullah beroperasi di sekitar pos UNIFIL. Hizbullah merupakan milisi Syiah yang diserang Israel di Lebanon.
Hizbullah berdiri pada 1982 untuk melawan Israel yang kala itu menginvasi Lebanon. Dalam perkembangannya, Hizbullah menjadi kekuatan politik dan militer berpengaruh di Lebanon.
Peta Palestina, Lebanon, dan Israel. Foto: Dimitrios Karamitros/Shutterstock
Adapun militer Israel (IDF) pada Kamis (10/10), tak lama setelah kejadian serangan, mengeklaim selalu menjaga komunikasi rutin dengan UNIFIL.
IDF menambahkan, komunikasi termasuk meminta pasukan PBB berada di zona terlindungi. Sebab, beberapa pasukan IDF beroperasi di lokasi kejadian, yaitu Naqoura.
Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL dari Indonesia sedang berpatroli di sepanjang Garis Biru di sekitar El Odeisse, Lebanon selatan. 16 Februari 2023. Foto: Pasqual Gorriz (UNIFIL)
Sementara UNIFIL dalam keterangannya pada Kamis (10/10), menyebut kejadian yang melukai dua anggota TNI itu terjadi di pos pengawasan sekitar Naqoura, selatan Lebanon.
ADVERTISEMENT
"Pagi ini, dua anggota penjaga perdamaian terluka setelah tank Merkava IDF menembakkan senjata ke arah menara observasi di markas UNIFIL di Naqoura, menembak secara langsung dan membuat mereka terjatuh. Untungnya, kali ini lukanya tidak serius, tetapi mereka masih dirawat di rumah sakit," kata UNIFIL.

Indonesia Naik Pitam

Menlu Retno Marsudi berpidato saat forum SOFT di PBB New York, Amerika Serikat, Senin (23/9/2024). Foto: X/ @Menlu_RI
Terlukanya anggota TNI akibat serangan Israel membuat Menlu Retno Marsudi naik pitam. Dia meminta IDF menghormati keberadaan pasukan penjaga perdamaian di selatan Lebanon.
"Pemerintah Indonesia mengecam keras serangan IDF di Lebanon Selatan yang melukai 2 personel pasukan penjaga perdamaian PBB asal Indonesia," kata Retno dalam pernyataannya, Kamis (10/10).
"Indonesia mengingatkan kepada IDF mengenai pentingnya penghormatan terhadap pasukan dan properti UNIFIL dan memastikan keselamatan dan keamanan personel UNIFIL," sambung Retno.
ADVERTISEMENT

Sejarah UNIFIL dan Peran Indonesia

Sejumlah prajurit Satgas TNI Kontingen Garuda (Konga) berjalan menuju lapangan upacara penyambutan kedatangan di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis (14/3/2024). Foto: Bayu Pratama S/Antara Foto
UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) didirikan pada tanggal 19 Maret 1978 melalui Resolusi Dewan Keamanan PBB 425 dan 426, menyusul invasi Israel ke Lebanon selatan pada tahun itu. Tujuan awal UNIFIL adalah untuk:
1. Memastikan penarikan pasukan Israel dari Lebanon.
2. Mengembalikan perdamaian dan keamanan internasional.
3. Membantu pemerintah Lebanon mengembalikan otoritasnya di wilayah tersebut.
Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL dari Indonesia sedang berpatroli di sepanjang Garis Biru di sekitar El Odeisse, Lebanon selatan. 16 Februari 2023. Pasqual Gorriz (UNIFIL) Foto: Pasqual Gorriz (UNIFIL)
Namun, peran UNIFIL berkembang seiring waktu. Setelah perang Lebanon 2006 antara Israel dan Hizbullah, Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 memperluas mandat UNIFIL. Ini mencakup tugas tambahan seperti:
Sejumlah prajurit Satgas TNI Kontingen Garuda (Konga) melakukan yel-yel usai upacara penyambutan kedatangan di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis (14/3/2024). Foto: Bayu Pratama S/Antara Foto
Indonesia mulai mengirim pasukan TNI untuk bergabung dengan UNIFIL pada 2006.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, Kontingen Garuda (Konga), nama pasukan penjaga perdamaian Indonesia, secara rutin terlibat dalam misi UNIFIL.
Indonesia menjadi penyumbang pasukan terbesar di misi ini, dengan personel yang bertugas melakukan patroli, membantu menjaga stabilitas di perbatasan, serta mendukung misi kemanusiaan dan pembangunan di Lebanon.