Israel & Hamas Mungkin Mulai Tukar Tahanan Besok

22 November 2023 10:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasukan keamanan Israel berdiri di samping militan Palestina Zakaria Zubeidi dan Mahmoud al-Arda setelah mereka ditangkap di desa Israel Umm Al Ghanam, Israel. Foto: Israeli Police via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan keamanan Israel berdiri di samping militan Palestina Zakaria Zubeidi dan Mahmoud al-Arda setelah mereka ditangkap di desa Israel Umm Al Ghanam, Israel. Foto: Israeli Police via Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Israel dan Hamas kemungkinan akan mulai mengimplementasikan gencatan senjata dan membuka jeda kemanusiaan untuk pertukaran tahanan/sandera besok, pada Kamis (23/11).
ADVERTISEMENT
Adapun Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Rabu (22/11) dini hari telah menyetujui kesepakatan gencatan senjata selama empat hari di Jalur Gaza yang terkepung.
Dikutip dari TASS, informasi tersebut disampaikan seorang penasihat Netanyahu dalam wawancara dengan Sky News.
"Kesepakatan pertukaran tawanan ini diperkirakan akan mulai berlaku besok, setelah rakyat Israel diberikan waktu 24 jam untuk mengajukan petisi menentang rencana pembebasan 150 wanita dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel," ujarnya.
"Kesepakatan ini diperkirakan akan mendapat lampu hijau, meskipun ada tentangan dari para menteri sayap kanan Israel," sambung dia.
Dalam periode 24 jam setelah gencatan dimulai, pemerintah Israel pada saat bersamaan akan mengamati prosedur itu.
ADVERTISEMENT
Sebab, beberapa dari tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel atas tuduhan terorisme — di bawah kesepakatan gencatan senjata — masih harus menghadapi gugatan banding di Mahkamah Agung dari kerabat yang mengaku sebagai korban.
Militan Palestina Mahmoud Ardah duduk setelah ditangkap di desa Umm Al Ghanam, Israel. Foto: Israeli Police via Reuters
"Jadi, dengan asumsi bahwa pemerintah malam ini menyetujui kerangka kerja untuk pembebasan para sandera tersebut, periode 24 jam akan dimulai, ketika Mahkamah Agung mendengar petisi," kata penasihat Netanyahu.
"Dengan asumsi bahwa Mahkamah Agung menolak petisi tersebut, maka pemerintah dapat melanjutkannya, yang berarti, kita dapat mulai bergerak dengan kesepakatan ini pada hari Kamis, dengan harapan dapat segera melihat orang-orang itu pulang," imbuhnya.
Meski gencatan senjata disepakati, tetapi Netanyahu menegaskan bahwa bukan berarti perang akan berakhir. Perang, kata Netanyahu, akan terus berlanjut setelah jeda gencatan senjata selesai, hingga Hamas dihancurkan, seluruh sandera Israel dibebaskan, dan tidak ada seorang pun di Gaza yang dapat mengancam Israel.
ADVERTISEMENT
Menurut pernyataan pemerintah Israel dan Hamas, berikut adalah poin-poin penting dari kesepakatan gencatan senjata tersebut:
ADVERTISEMENT