Israel Bunuh Jurnalis yang Dituduh Penembak Jitu Hamas

Ilustrasi pembunuhan jurnalis. Foto: Shutterstock

Militer Israel pada Selasa (25/3) mengungkapkan telah membunuh jurnalis yang bekerja untuk Al Jazeera di Gaza satu hari sebelumnya. Dikutip dari AFP, Israel menuduh jurnalis itu penembak jitu teroris yang bekerja untuk Hamas.

"Kemarin IDF dan Shin Bet membunuh seorang penembak jitu teroris dari Batalyon Beit Hanun dari organisasi teroris Hamas, yang juga bekerja sebagai jurnalis Al Jazeera," kata IDF dan Shin Bet dalam konferensi pers bersama.

Nama jurnalis yang dimaksud IDF dan Shin Bet adalah Hussam Shabat.

Dalam pernyataannya, Israel mengatakan IDF dan Shin Bet pada Oktober 2024 mengungkap afiliasi langsung Shabat dengan sayap militer Hamas. Mereka menyebut dokumen internal Hamas membuktikan bahwa Shabat pernah berpartisipasi dalam pelatihan militer yang dilakukan Batalyon Beit Hanun pada 2019.

Sementara, Al Jazeera mengatakan Shabat terbunuh dalam serangan udara Israel yang menghantam kendaraannya di utara Gaza pada Senin (24/3).

"Hussam Shabat, jurnalis yang berkolaborasi dengan Al Jazeera Mubasher (jaringan berbahasa Arab Al Jazeera --red) tewas dalam serangan Israel yang menargetkan mobilnya di utara Jalur Gaza," kata Al Jazeera dalam laporannya.

Badan pertahanan sipil Gaza mengkonfirmasi tewasnya Shabat. Badan itu mengatakan, Shabat jadi sasaran serangan drone Israel di mobilnya pada Senin siang dekat pom bensin di utara Beit Lahia.

Israel kembali meluncurkan serangan udara ke Jalur Gaza minggu lalu. Serangan ini menghentikan gencatan senjata yang telah berlangsung selama 6 minggu.