Israel dan Hamas Akan Mulai Negosiasi Tahap Dua Gencatan Senjata

19 Februari 2025 11:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina membawa air di kamp pengungsi Jabalia, jalur Gaza utara, Rabu (5/2/2025). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina membawa air di kamp pengungsi Jabalia, jalur Gaza utara, Rabu (5/2/2025). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS
ADVERTISEMENT
Negosiasi gencatan senjata Gaza tahap kedua akan segera dimulai. Saat bersamaan, Hamas berkomitmen melepaskan lebih banyak sandera dan jenazah anak kepada Israel pada pekan ini.
ADVERTISEMENT
Salah seorang pemimpin di Gaza, Khalil a-Hayya, mengatakan total jenazah yang akan diberikan ke Israel berjumlah empat pada Kamis (20/2) waktu setempat. Itu termasuk dua anak-anak .
Sedangkan enam sandera hidup akan diberikan kepada Israel pada Sabtu (21/2) mendatang.
Penyerahan jenazah dan sandera dipastikan pula oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dia mengatakan, kesepakatan penyerahan tersebut tercapai pada perundingan di Kairo.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menghadiri sidang tuduhan korupsi di Tel Aviv, Israel, Rabu (10/12/2024). Foto: Menahem Kahana/Pool via REUTERS
Netanyahu tidak mengumumkan nama-nama sandera yang akan dibebaskan oleh Hamas akhir pekan ini.
Adapun kepastian perundingan tahap kedua disampaikan Menlu Israel Gideon Saar. Sama seperti negosiasi tahap pertama Qatar, Amerika Serikat dan Mesir tetap berperan sebagai mediator.
“Ini akan terwujud pada pekan ini,” jelas Saar pada konferensi pers di Yerusalem seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Sandera Yarden Bibas dibebaskan oleh militan Hamas Palestina sebagai bagian dari gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera-tawanan antara Hamas dan Israel, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, 1 Februari 2025. Foto: Ramadan Abed/REUTERS

Keluarga Biba

Media di Palestina menyebut bahwa jenazah yang akan diserahkan termasuk dari keluarga Yarden Biba —versi lain menyebut Bibas. Sayap militer Hamas saat membawa keluarga Biba dari Israel ke Gaza sebagai sandera dalam kondisi hidup.
Namun, pemboman Israel ke Gaza yang membabi buta menyebabkan istri Biba dan dua anaknya tewas di lokasi penyanderaan. Hamas telah meminta Israel menerima jasad istri Biba dan dua anaknya. Tapi Israel berkali-kali menolak.
Yarden Bibas, pria Israel yang disandera Hamas meminta PM Netanyahu menerima jasad anak istrinya yang tewas akibat pemboman Israel, Kamis (30/11/2023). Foto: Dok Brigade Al-Qassam
Biba dalam video yang dirilis sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, juga meminta Israel menerima jasad istri dan anaknya. Namun permintaan itu tak digubris PM Netanyahu.
Adapun Biba kemudian dibebaskan Brigade Al-Qassam pada 1 Februari 2025.

Tahap Dua

Sandera yang ditahan di Gaza sejak serangan mematikan 7 Oktober 2023, dibebaskan oleh militan Hamas sebagai bagian dari gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan antara Hamas dan Israel di Deir Al-Bala Foto: Hatem Khaled/REUTERS
Gencatan senjata Gaza terwujud lewat kesepakatan tahap satu. Lewat kesepakatan itu perang selama nyaris dua tahun di Gaza berhasil terhenti.
ADVERTISEMENT
Israel dan Hamas pada tahap awal sepakat menghentikan pertempuran selama 42 hari. Sebagai imbalan Hamas akan melepaskan 33 sandera Israel. Balasannya Israel melepaskan ratusan napi Palestina.
Pada negosiasi tahap dua akan dibahas pengembalian sisa sandera berjumlah 64.
Kantor berita Reuters memprediksi bahwa negosiasi tahap kedua akan berlangsung alot. Sebab, masalah siapa yang memerintah di Gaza pasca-perang bakal ditentukan.