Israel dan Hamas Hampir Sepakat Terkait Gencatan Senjata dan Pertukaran Tahanan

17 Desember 2024 4:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yisrael Katz. Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Yisrael Katz. Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
ADVERTISEMENT
Negosiator Israel menyebut, mereka tak pernah begitu dekat dengan kata sepakat dengan Hamas, terkait gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Gaza sejak November 2023.
ADVERTISEMENT
"Kita tak pernah sedekat ini dengan kesepakatan pertukaran tahanan perang sejak perundingan sebelumnya," kata juru bicara menteri pertahanan Israel, Israel Katz, pada Senin (16/12) dikutip dari AFP.
Israel dan Hamas sendiri kembali berunding di Gaza pada pekan ini, di Doha, Qatar. Pada Senin ini, tim teknis Israel telah tiba di Doha untuk membicarakan gencatan senjata dan pertukaran tahanan perang.
Sumber-sumber Israel menyebut, karena pembicaraan begitu sensitif, mereka tak ingin membocorkan siapa saja yang terlibat. Tapi, mereka hanya menyebut pertemuan sudah digelar antara Israel dan Qatar.
Sumber senior Hamas juga menyebut, negosiasi tengah berlangsung.
"Kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata antara para pejuang dan penjajah sebetulnya telah dekat, dan bisa dicapai, jika Netanyahu tidak mengganggu, seperti yang telah ia lakukan sebelumnya," kata sumber anonim itu.
Warga Palestina bergegas paket bantuan kemanusiaan yang dijatuhkan di Jalur Gaza utara pada 23 April 2024. Foto: AFP
Ia juga menyebut, Hamas telah menyampaikan kepada mediator dari Mesir dan Qatar, bahwa mereka siap untuk menghentikan perang.
ADVERTISEMENT
"Tapi, kami menekankan, kami tidak akan setuju jika kesepakatan ini tidak berujung pada penghentian konflik secara permanen. Yakni, pengunduran sepenuhnya Israel dari jalur Gaza, termasuk Philadelphi dan poros Netzarim, pemulangan para pengungsi, dan pertukaran tahanan secara serius," ucapnya.
Perang yang merusak ini sudah berlangsung selama setahun lebih. Perang sempat terhenti pada November 2023, sebulan setelah serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober 2023.
Anggota keluarga memeluk tahanan Palestina Fatima Amarneh yang telah dibebaskan, di tengah kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel, dekat Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel, Sabtu (25/11/2023). Foto: Raneen Sawafta/REUTERS
Penghentian perang pada saat itu menghasilkan pelepasan 105 tahanan di jalur Gaza. Kebanyakan adalah orang-orang Israel, dan juga para pekerja di perkebunan Thailand.
Sebagai gantinya, Israel melepaskan 240 orang Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Setelahnya, beragam mediasi yang dipimpin oleh Mesir, Amerika Serikat, Qatar selalu gagal untuk mencapai gencatan senjata baru.
ADVERTISEMENT
Pada September lalu, upaya sudah dilakukan. Tapi, Qatar membatalkan upaya itu karena kedua pihak dirasa kurang serius untuk mencapai kesepakatan.
Sementara kerusakan di Gaza sendiri sudah begitu masif. PBB mencatat, setidaknya ada 45.028 warga Palestina tewas, 106.962 luka-luka. Pada Senin ini, ada 52 orang tewas dan 203 luka pada 24 jam terakhir.
PBB juga merinci, 70% korban adalah perempuan dan anak-anak. 1,9 juta orang mengungsi, dan 70% infrastruktur Gaza yang hancur termasuk layanan kesehatan, air dan listrik.