Israel dan Hamas Sepakati Gencatan Senjata di Gaza

16 Januari 2025 4:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani berpidato mengenai Israel dan Hamas telah menyetujui gencatan senjata di Gaza mulai 19 Januari 2025. Foto: Karim Jaafar / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani berpidato mengenai Israel dan Hamas telah menyetujui gencatan senjata di Gaza mulai 19 Januari 2025. Foto: Karim Jaafar / AFP
ADVERTISEMENT
Mediasi antara Israel dan Hamas yang dilakukan oleh Qatar, Mesir dan Amerika Serikat (AS) akhirnya membuahkan hasil. Dilansir AFP, kedua pihak yang bertikai itu mencapai kata sepakat untuk meredakan konflik dengan menyetujui gencatan senjata di Gaza.
ADVERTISEMENT
Gencatan senjata itu sendiri berlaku efektif pada Minggu (19/1), dan mengakhiri perang yang berkecamuk selama 15 bulan itu.
"33 orang Israel yang disandera akan dilepaskan pada fase pertama, dan ini bisa jadi merupakan gencatan senjata permanen," kata Perdana Menteri (PM) Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, dikutip Kamis (16/1).
Warga menonton siaran langsung konferensi pers yang disampaikan oleh Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani mengenai gencatan senjata, di sepanjang jalan di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada (15/1). Foto: Bashar Taleb / AFP
"Dua pihak yang bertikai di Gaza telah sepakat untuk pertukaran sandera, dan para mediator mengumumkan gencatan senjata dengan harapan terjadi gencatan senjata permanen antara dua belah pihak," tambahnya.
Gencatan senjata ini dibagi menjadi beberapa tahap. Pada tahap pertama, yakni gencatan senjata selama 42 hari, 33 orang yang disandera Hamas pada 7 Oktober 2023 akan dibebaskan.
ADVERTISEMENT
Termasuk perempuan, baik itu sipil maupun personel militer, anak-anak, orang tua, orang sakit dan terluka.
Pejuang Hamas memberi biskuit kepada wanita Israel yang menjadi tawanan. Hamas membebaskan dua tawanan itu pada Senin, 23 Oktober 2023. Foto: Twitter/@QudsNen
Pada tahap pertama ini pula, tentara Israel akan mundur dari Gaza dan ditempatkan pada perbatasan.
"Hal ini agar pertukaran tahanan dan sandera bisa terjadi, termasuk kepulangan para pengungsi ke kediaman mereka," kata PM Qatar.
Sementara jumlah sandera Palestina yang akan dilepaskan Israel sendiri masih disusun, dan difinalisasi pada tahapan 42 hari gencatan senjata ini. Orang-orang Palestina ini akan dilepas pada gencatan senjata tahap 2 dan 3.
Sementara para mediator akan memonitor proses gencatan senjata dari lembaga yang ditempatkan di Kairo.
"Kami berharap, dalam beberapa hari ke depan, tak ada lagi agresi atau operasi militer di Gaza," kata Sheikh Mohammed.
ADVERTISEMENT
"Mekanisme nya sudah jelas, untuk negosiasi tahap 2 dan 3. Detailnya akan diumumkan beberapa hari ke depan setelah semua detailnya selesai," tutupnya.