Israel dan Hizbullah di Ambang Perang Besar

24 September 2024 10:14 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel di desa Tayr Harfa, Lebanon, dekat perbatasan Lebanon-Israel, Senin (23/9/2024). Foto: KAWNAT HAJU/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Asap mengepul dari lokasi serangan udara Israel di desa Tayr Harfa, Lebanon, dekat perbatasan Lebanon-Israel, Senin (23/9/2024). Foto: KAWNAT HAJU/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Eskalasi pertempuran antara Israel dan Hizbullah — kelompok politik berpengaruh di Lebanon — dianggap sedang menuju perang besar. Pernyataan itu disampaikan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, pada Senin (23/9).
ADVERTISEMENT
"Situasinya sudah sangat berbahaya. Saya dapat mengatakan ini hampir menjadi perang penuh," kata Borrell seperti dikutip dari Reuters.
Borrell memastikan Eropa akan mencoba mengurangi ketegangan antara Israel dan Hizbullah. Sebab, yang jadi kekhawatiran besar Eropa saat ini adalah dampak luas perang tersebut.
Menurut Borrell, saat ini warga sipil adalah pihak paling terdampak. Oleh sebab itu, Uni Eropa akan berupaya mencegah pecahnya perang lebih besar.
"Setiap pihak akan memakai seluruh kemampuannya untuk menghentikan jalur menuju perang besar," kata Borrell.
Pernyataan Borrell terkait serangan udara Israel ke sasaran Hizbullah di Lebanon yang dilakukan pada Senin (23/9). Kantor berita Reuters menyebut serangan itu merupakan yang paling mematikan dalam beberapa dekade terakhir.
Laporan otoritas Lebanon, ratusan serangan Israel menewaskan 492 orang. Warga yang berada di selatan Lebanon bahkan sudah kabur dari rumahnya.
ADVERTISEMENT
Hizbullah didirikan tahun 80-an sebagai reaksi atas pencaplokan wilayah Lebanon oleh Israel. Pada perang Gaza yang meletus pada 7 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perjuangan Hamas untuk melawan Israel yang menduduki Palestina.