Israel Dapat Panggung, Ikatan Penerbit Indonesia Batal Ikut Frankfurt Book Fair

17 Oktober 2023 10:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu stan di Frankfurt Book Fair 2023. Foto: Frankfurt Book Fair/HO/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu stan di Frankfurt Book Fair 2023. Foto: Frankfurt Book Fair/HO/ANTARA
ADVERTISEMENT
Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) membatalkan keikutsertaan pada Frankfurt Book Fair atau Pameran/Festival Buku Frankfurt, Jerman, menyusul pernyataan dari pihak penyelenggara yang mendukung dan memberi panggung pada penerbit serta penulis dari Israel.
ADVERTISEMENT
"Keputusan penyelenggara Festival Buku Frankfurt untuk hanya memihak dan memberi panggung Israel telah merusak cita-cita dialog dan upaya membangun saling pengertian antarnegara," kata Ketua Ikapi, Arys Hilman, dikutip dari Antara, Selasa (17/10).
Arys menjelaskan, pameran buku semestinya merupakan ajang dialog yang adil dan upaya membangun saling pengertian, dan buku juga berperan menyuarakan perdamaian serta penghapusan penindasan di muka bumi.
Mengutip situs Kemendikbud, Frankfurt Book Fair merupakan pameran perdagangan buku internasional dunia yang diadakan setiap tahun. Ajang ini mempertemukan para penerbit, agen hak cipta, dan distributor buku dari seluruh dunia untuk melakukan bisnis, memamerkan produk, dan menjalin kerja sama.

RI Selalu di Sisi Palestina

Lebih lanjut Arys melanjutkan, pernyataan penyelenggara Festival Buku Frankfurt yang memperluas panggung Israel dan membatalkan penghargaan bagi salah satu penulis Palestina, Adania Shibli, yang karyanya bercerita tentang seorang perempuan Palestina yang diperkosa tentara Israel pada tahun 1949, seakan mencerminkan perluasan permukiman ilegal di tanah Palestina.
ADVERTISEMENT
Penulis Palestina Adania Shibli. Foto: Facebook/@Haus der Kulturen der Welt
"Palestina adalah negeri terjajah yang rakyatnya terusir dari tanah air sendiri dan hari-hari belakangan bahkan kehilangan hak-hak dasar sebagai manusia seperti akses terhadap air, pangan, dan energi,” papar Arys.
Ia menegaskan, pemerintah dan rakyat Indonesia selalu berada pada sisi rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan meyakini bahwa konflik berkepanjangan takkan berhenti sebelum Palestina mendapatkan hak untuk menentukan nasib sendiri.
"Ikapi sebagai bagian dari bangsa Indonesia berada di sisi Palestia dalam memperjuangkan kedaulatan. Dengan demikian, Ikapi menolak sikap Frankfurt Book Fair yang mendukung dan memberikan panggung lebih luas kepada Israel pada pameran tahun ini serta menafikan hak-hak kemerdekaan rakyat Palestina," tutur Arys.
ADVERTISEMENT
Selain itu, imbuh Arys, Indonesia juga termasuk negara pertama yang mengakui kemerdekaan Palestina setelah deklarasi Negara Palestina di Aljazair pada November 1988.
Sebelumnya, Ikapi dijadwalkan hadir sebagai bagian dari kegiatan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mempromosikan budaya Indonesia pada khazanah buku dunia pada Festival Buku Frankfurt yang akan diselenggarakan pada 18-22 Oktober 2023 mendatang.