Israel Dihantam Roket dari Arah Gaza saat Perjanjian Damai dengan UEA-Bahrain

16 September 2020 3:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria Israel membersihkan pecahan kaca di toko binatu setelah serangan roket yang ditembakkan dari Gaza di Ashdod, Israel, Selasa (15/9). Foto: Amir Cohen/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria Israel membersihkan pecahan kaca di toko binatu setelah serangan roket yang ditembakkan dari Gaza di Ashdod, Israel, Selasa (15/9). Foto: Amir Cohen/REUTERS
ADVERTISEMENT
Israel dihantam roket dari arah Gaza saat perjanjian damai dengan Uni Emirat dan Bahrain di Gedung Putih AS sedang berlangsung, Selasa (15/9). Akibat peristiwa tersebut, dua orang mengalami luka-luka.
ADVERTISEMENT
Saat roket menghantam di tengah siaran langsung kesepakatan damai, sirene peringatan di kota-kota pesisir Ashkelon dan Ashdod, Israel, langsung berbunyi.
Peringatan roket ini menandai konflik di sepanjang perbatasan Gaza masih terus bergejolak. Meski, spanduk-spanduk di Balai Kota Tel Aviv sudah dipenuhi slogan "perdamaian" dalam bahasa Arab, Ibrani dan Inggris.
Seorang pria Israel membersihkan pecahan kaca di toko binatu setelah serangan roket yang ditembakkan dari Gaza di Ashdod, Israel, Selasa (15/9). Foto: Amir Cohen/REUTERS
Dilansir Reuters, serangan udara tersebut menghantam area luar pusat perbelanjaan. Roket seketika meledak dan membuat kaca-kaca etalase beterbangan, melukai dua orang di sekitarnya.
Juru bicara militer Israel menyatakan ada dua roket ditembakkan dari Gaza. Namun, sistem anti-rudal Iron Dome mencegat salah satu serangan.
Belum ada yang bertanggung jawab atas serangan ini. Militan Palestina di Gaza, Hamas, tidak mengeklaim serangan tersebut.
Personel keamanan Israel memeriksa lokasi ledakan setelah serangan roket yang ditembakkan dari Gaza di Ashdod, Israel, Selasa (15/9). Foto: Amir Cohen/REUTERS
Perjanjian damai Israel dengan UEA dan Bahrain telah ditandatangani Presiden Netanyahu dan Menlu UEA-Bahrain. Perjanjian ini dipandu oleh Presiden AS Donald Trump, dan mengklaim ada 5 negara Arab lainnya yang akan menyusul.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan damai ini tentunya membuat Palestina kecewa. Mereka mencap Bahrain dan UEA sebagai pengkhianat atas perjuangan Palestina terhadap Israel. Warga Palestina juga sempat berunjuk rasa.
Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif Al Zayani, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden AS Donald Trump dan Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed saat melakukan perjanjian damai Israel, UEA, dan Bahrain. Foto: Tom Brenner/REUTERS
"Palestina tidak untuk dijual," teriak para pedemo.
Juru bicara Hamas Palestina, Sami Abu Zuhri, menilai, perjanjian Bahrain dan UEA tidak akan membawa perdamaian Israel di wilayah tersebut.
"Masyarakat akan terus menganggap pendudukan [Israel] ini sebagai musuh sejati mereka," kata Zuhri.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.