Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8

ADVERTISEMENT
Sebanyak dua rudal ditembakkan dari Lebanon ke Israel pada Jumat (28/3). Militer Israel menyebut, satu rudal gagal mendarat sedangkan satunya lagi berhasil dicegat.
ADVERTISEMENT
“Setelah sirene peringatan berbunyi, dua proyektil diidentifikasi berasal dari Lebanon, satu dicegat, yang lainnya jatuh di Lebanon,” kata militer Israel seperti dikutip dari AFP.
Menhan Israel, Israel Katz, menegaskan serangan rudal dari Lebanon memicu kemarahannya. Katz mengancam akan menindak tegas Lebanon.
“Jika tidak ada ketenangan di Distrik Galilea, tidak akan ada ketenangan di Beirut,” kata Katz.
Sebelum tembakan rudal, Israel terlebih dulu meluncurkan serangan udara ke Lebanon. Sebanyak enam orang tewas akibat operasi militer di selatan Lebanon itu.
Kawasan selatan Lebanon adalah sasaran serangan Israel beberapa waktu terakhir.
Aksi Israel itu diluncurkan meski mereka menyepakati gencatan dengan Hizbullah pada November 2024. Penghentian pertempuran dilakukan setelah Hizbullah dan Israel bertempur selama setahun.
ADVERTISEMENT
Hizbullah sendiri merupakan kelompok politik berpengaruh di Lebanon yang memiliki pasukan militer. Hizbullah yang dapat dukungan Iran, angkat senjata melawan Israel yang mencoba mencaplok wilayah Lebanon.
Bahkan selama perang di Gaza pecah, Hizbullah menembaki Israel dengan rudal hampir setiap hari. Hizbullah menyebut aksinya sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas yang digempur Israel.