Israel-Hizbullah Saling Serang, Jerman Minta Warganya Tinggalkan Lebanon

27 Juni 2024 6:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap dan api menutupi area tersebut setelah serangan roket dari Lebanon, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, dekat Kiryat Shmona, Israel, dekat perbatasannya dengan Lebanon, Senin (3/6/2024). Foto: REUTERS/Ayal Margolin ISRAEL OUT
zoom-in-whitePerbesar
Asap dan api menutupi area tersebut setelah serangan roket dari Lebanon, di tengah permusuhan lintas batas yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, dekat Kiryat Shmona, Israel, dekat perbatasannya dengan Lebanon, Senin (3/6/2024). Foto: REUTERS/Ayal Margolin ISRAEL OUT
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jerman meminta warganya segera meninggalkan Lebanon. Langkah ini buntut risiko meningkatnya ketegangan antara Israel dengan Hizbullah.
ADVERTISEMENT
Hizbullah merupakan sekutu Hamas yang didukung Iran di Lebanon, hampir setiap hari saling baku tembak lintas batas dengan Israel. Aksi itu terjadi sejak 7 Oktober 2023, usai perang di Gaza, Palestina, kembali berkecamuk.
Ketegangan meningkat dalam beberapa hari terakhir seiring dengan meningkatnya baku tembak antara Hizbullah dan Israel.
Pada hari Rabu, Kementerian Luar Negeri Berlin memperbarui panduan perjalanannya ke negara tersebut, dengan mengatakan: "Warga negara Jerman diminta segera meninggalkan Lebanon".
“Ketegangan yang meningkat saat ini di wilayah perbatasan dengan Israel dapat meningkat lebih lanjut kapan saja,” kata kementerian tersebut, dikutip dari AFP.
Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock berjalan melalui bandara pangkalan udara setelah kedatangannya dari New York, di Bonn, Jerman, pada 18 Juli 2023. Foto: Michael Kappeler/via AP
Peringatan tersebut disertai keterangan peningkatan risiko serangan teroris di Lebanon, yang dapat ditujukan terhadap orang asing Barat atau hotel-hotel besar.
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada hari Selasa memperingatkan bahwa kesalahan perhitungan dapat memicu perang habis-habisan antara Israel dan Hizbullah.
Dia mendesak perlunya "pengendalian diri yang ekstrem" ketika ketegangan meningkat.
“Dengan setiap roket melintasi Garis Biru antara Lebanon dan Israel, semakin besar bahaya bahwa kesalahan perhitungan dapat memicu perang panas,” kata Baerbock di X saat berkunjung ke Beirut, merujuk pada garis demarkasi antara Israel dan Lebanon.