Israel Ingin Setop Kegiatan UNRWA di Gaza Usai Tuding Stafnya Membantu Hamas

29 Januari 2024 10:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi UNRWA. Foto: Dmitriy Feldman svarshikShutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi UNRWA. Foto: Dmitriy Feldman svarshikShutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Israel bersumpah bakal menyetop aktivitas kemanusiaan badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, di Jalur Gaza setelah perang melawan Hamas berakhir.
ADVERTISEMENT
Penjajah Israel bahkan menyerukan agar kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, untuk mundur dari jabatannya. Semua ini terjadi setelah mereka menuding beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan 7 Oktober dengan membantu Hamas.
Dikutip dari AFP, tuduhan Israel disampaikan hanya beberapa jam usai Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) mengeluarkan putusan sela yang mengharuskan Israel mencegah segala kemungkinan tindakan genosida di Gaza, pada Jumat (26/1).
Adapun tuduhan Israel โ€” yang belum terbukti kebenarannya, telah memicu beberapa donatur utama UNRWA termasuk Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Italia, Australia, Jepang, hingga Finlandia, menangguhkan dana bantuan untuk badan tersebut.

Kepala UNRWA Diminta Resign

Melalui postingan di platform X, Lazzarini memperingatkan bahwa pengurangan dana bantuan dari para donatur dapat mengakibatkan kegiatan operasional UNRWA di Jalur Gaza akan segera lumpuh.
ADVERTISEMENT
"Bantuan kemanusiaan UNRWA akan segera terhenti menyusul keputusan sejumlah negara yang memotong dana mereka untuk UNRWA," tulis Lazzarini.
Orang-orang menurunkan kantong tepung dari kendaraan untuk dibagikan kepada warga Palestina, didistribusikan oleh UNRWA di Rafah, di selatan Jalur Gaza, Selasa (21/11/2023). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
"Misi kemanusiaan kami, yang menjadi tumpuan hidup 2 juta orang di Gaza, akan runtuh. Saya terkejut keputusan tersebut diambil berdasarkan dugaan perilaku beberapa individu dan ketika perang terus berlanjut, kebutuhan semakin meningkat dan kelaparan membayangi," sambung dia.
Menanggapi pernyataan Lazzarini, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, justru menyerukan agar ia mengundurkan diri. "Tuan Lazzarini mohon mengundurkan diri," tulisnya.
"UNRWA harus diganti dengan badan-badan bantuan yang memang didedikasikan untuk perdamaian dan pembangunan sesungguhnya di Jalur Gaza," bunyi pernyataan Katz sebelumnya.

9 Staf UNRWA Dipecat

Lebih jauh, Sekjen PBB Antonio Guterres memohon kepada negara-negara donatur untuk tetap menjamin keberlangsungan UNRWA dan menjanjikan penyelidikan menyeluruh atas tuduhan Israel.
ADVERTISEMENT
"Meskipun saya memahami keprihatinan mereka โ€” saya sendiri merasa terkejut dengan tuduhan-tuduhan tersebut โ€” saya sangat memohon kepada pemerintah-pemerintah yang telah menyetop kontribusinya untuk, paling tidak, menjamin keberlangsungan misi kemanusiaan UNRWA," kata Guterres dalam pernyataannya pada Sabtu (27/1).
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Foto: Maxim Shemetov/REUTERS
Guterres mengkonfirmasi bahwa pihaknya telah memecat sembilan staf sehubungan dengan tuduhan Israel dan sedang menyelidiki 12 staf UNRWA yang disebutkan dalam tuduhan tersebut. "9 orang telah dipecat, satu orang meninggal, dan identitas dua orang lainnya sedang diklarifikasi," ujar Guterres.
"Tuduhan tindakan menjijikan yang dilakukan oleh para anggota staf ini harus ada konsekuensinya. Namun puluhan ribu pria dan wanita yang bekerja untuk UNRWA, yang berada dalam situasi paling berbahaya bagi para pekerja kemanusiaan, tidak boleh dihukum," tutup Guterres.
ADVERTISEMENT