Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Israel Kebut Perpindahan Kedubes AS ke Yerusalem
28 Maret 2018 1:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Israel menyatakan tak akan menunda rencana pemindahan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) dari Ibu Kota Tel Aviv ke Yerusalem. Hal itu disampaikan oleh oleh Menteri Keuangan Moshe Kahlon pada Selasa (27/3).
ADVERTISEMENT
Kahlon menegaskan pihaknya tak akan membiarkan birokrasi menjadi penyebab terganggunya perpindahan Kedubes AS . Sebagaimana dengan agenda yang sudah dijadwalkan, perpindahan akan dilangsungkan pada Mei ini.
"Kami tidak akan membiarkan birokrasi menghambat perpindahan," kata Kahlon dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP, Selasa (27/3).
Bagi Kahlon, upaya pemindahan Kedubes AS merupakan langkah strategis dan teramat penting untuk Israel. Dia juga menyampaikan bahwa stafnya akan melakukan apapun untuk menghormati jadwal yang sudah ditentukan.
Perpindahan Kedubes AS merupakan buah kebijakan Presiden Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Isreal pada Desember 2017 lalu. Trump mengatakan akan merelokasi kedutaannya pada bulan Mei, bertepatan dengan peringatan 70 tahun pembentukan negara Yahudi.
ADVERTISEMENT
Kebijakan Trump mendapat gelombang perlawanan dari berbagai negara. Mengingat bahwa Yerusalem merupakan kota suci tempat tiga agama yang berada di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada Kamis (21/12/2017) waktu setempat, PBB menggelar sidang di New York terkait keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dalam sidang tersebut dilakukan pemungutan suara terkait keputusan Trump. Hasilnya sebanyak 128 negara mendukung resolusi Majelis Umum PBB untuk menarik kembali keputusan Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Sedangkan sembilan lainnya menentang dan 35 negara abstain dalam pemungutan suara tersebut.
Kendati demikian, AS dan Israel tetap bersikukuh akan memindahkan Ibu Kota Israel ke Yerusalem.