Israel Klaim Bunuh Komandan Pasukan Elite Hizbullah Ibrahim Aqil

21 September 2024 3:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Hizbullah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hizbullah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Israel mengeklaim telah membunuh Komandan Pasukan Elite Hizbullah, Ibrahim Aqil, dalam serangan ke Beirut, Lebanon, yang dilakukan pada Jumat (20/9) waktu setempat. Hizbullah ialah organisasi politik yang dibentuk guna melawan invasi Israel di wilayah Lebanon
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, militer Israel mengatakan melakukan serangan terarah untuk membunuh Aqil. Serangan itu juga menewaskan sekitar 10 komandan senior Radwan lainnya.
Kementerian kesehatan Lebanon mengatakan serangan itu menewaskan 12 orang dan melukai 66 orang lainnya.
Sebelumnya, seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan serangan itu telah menewaskan Aqil.
"Serangan udara Israel menewaskan komandan Pasukan Radwan Ibrahim Aqil, orang kedua dalam komando angkatan bersenjatanya setelah Fuad Shukr," kata sumber yang dekat dengan Hizbullah dikutip dari AFP, Sabtu (21/9).
Hizbullah belum secara resmi mengkonfirmasi kematiannya, tetapi mengatakan setelah serangan itu bahwa mereka menargetkan dengan roket sebuah pangkalan intelijen Israel yang mereka salahkan atas "pembunuhan" yang tidak disebutkan.
ADVERTISEMENT

Sosok Ibrahim Aqil

Dikutip dari Aljazeera, Ibrahim Aqil atau yang dikenal sebagai Tashin telah menjadi anggota utama Hizbullah sejak kelompok itu berdiri pada awal 1980-an.
Seperti kebanyakan pejabat militer senior Hizbullah, Aqil merupakan sosok yang samar-samar, tidak pernah muncul di depan publik atau membuat pernyataan.
Menurut Departemen Luar Negeri AS, ia bertugas di badan militer paling senior kelompok itu, Dewan Jihadi.
Tahun lalu, AS mengeluarkan hadiah sebesar 7 juta dolar AS atau setara Rp 106.084.233.912 untuk informasi yang mengarah pada identifikasi atau penangkapannya. Washington menuduhnya terlibat dalam bom bunuh diri terhadap barak marinir AS di Beirut pada 1983, yang menewaskan 241 warga Amerika selama Perang Saudara Lebanon.
Pada tahun 2019, AS melabelinya sebagai "teroris global yang ditunjuk secara khusus".
ADVERTISEMENT
Meskipun kelompok Lebanon itu tidak mempublikasikan pangkat anggotanya, militer Israel mengatakan Aqil adalah kepala Unit Radwan, pasukan elite Hizbullah.