Israel Langgar Gencatan Senjata, Hancurkan Properti Tentara Lebanon

5 Januari 2025 8:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Militer Israel. Foto: Israel Defen se Forces/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Militer Israel. Foto: Israel Defen se Forces/Reuters
ADVERTISEMENT
Militer Israel disebut melakukan pelanggaran mencolok terhadap gencatan senjata dengan Hizbullah.
ADVERTISEMENT
Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNIFIL di Lebanon mengamati sebuah buldoser milik Israel menghancurkan properti milik angkatan bersenjata Lebanon dan infrastruktur UNIFIL.
"Pagi ini pasukan penjaga perdamaian mengamati buldoser IDF menghancurkan tong biru yang menandai garis penarikan antara Lebanon dan Israel di Labbouneh, serta menara observasi milik angkatan bersenjata Lebanon tepat di samping posisi UNIFIL di sana," kata UNIFIL di media sosial X, dikutip Minggu (5/1).
Seorang anggota militer Israel mengatur bendera Israel saat kendaraan lapis baja diatur dalam formasi, di tengah permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan Israel, di Israel utara, Senin (30/9/2024). Foto: Gil Eliyahu/REUTERS
UNIFIL menyebut apa yang dilakukan Israel merupakan pelanggaran mencolok terhadap Resolusi 1701 (seruan gencatan senjata antara Israel-Hizbullah) dan hukum internasional.
"Perusakan yang disengaja dan langsung oleh IDF terhadap properti UNIFIL yang dapat diidentifikasi dengan jelas serta infrastruktur milik angkatan bersenjata Lebanon merupakan pelanggaran mencolok terhadap resolusi 1701 dan hukum internasional," katanya.
ADVERTISEMENT
"Kami mengimbau semua aktor untuk menghindari tindakan apa pun, termasuk penghancuran properti dan infrastruktur sipil, yang dapat membahayakan penghentian permusuhan," sambung UNIFIL.
Diberitakan AFP, berdasarkan ketentuan gencatan senjata, tentara Lebanon akan dikerahkan bersama pasukan penjaga perdamaian PBB di selatan saat tentara Israel menarik diri selama periode 60 hari.
Hizbullah akan menarik pasukannya di utara Sungai Litani--sekitar 30 kilometer (20 mil) dari perbatasan--dan membongkar infrastruktur militer yang tersisa di selatan.
Pada akhir Desember, pasukan penjaga perdamaian PBB menyatakan keprihatinan atas kerusakan "berkelanjutan" yang dilakukan oleh militer Israel di Lebanon selatan.
Merinci serangan udara terbarunya di Lebanon pada hari Kamis, militer Israel mengatakan pihaknya bertindak untuk menghilangkan ancaman apa pun terhadap Israel sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Hizbullah. Foto: Shutterstock
Qassem mengatakan Hizbullah telah memutuskan untuk menunjukkan kesabaran, tetapi memperingatkan bahwa itu tidak akan berlangsung lama.
"Kami telah mengatakan bahwa kami memberikan kesempatan untuk mencegah pelanggaran Israel dan untuk melaksanakan perjanjian, dan kami akan bersabar," katanya, sambil menekankan: "Ini tidak berarti bahwa kami akan menunggu selama 60 hari.
"Pimpinan perlawanan menentukan kapan harus bersabar, kapan harus mengambil inisiatif, dan kapan harus menanggapi," katanya.