news-card-video
20 Ramadhan 1446 HKamis, 20 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Israel Luncurkan Operasi Darat di Gaza

20 Maret 2025 4:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) selama operasi darat di lokasi yang disebut sebagai Gaza, pada Rabu (1/11/2023). Foto: Israel Defense Forces/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) selama operasi darat di lokasi yang disebut sebagai Gaza, pada Rabu (1/11/2023). Foto: Israel Defense Forces/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Setelah serangan udara yang menewaskan ratusan orang di Gaza, Palestina, kini Israel melakukan operasi darat. Israel mengumumkan operasi darat baru di Gaza pada Rabu (19/3).
ADVERTISEMENT
Langkah itu disebut Israel sebagai "peringatan terakhir" kepada warga Palestina untuk memulangkan para sandera. Selain itu juga menyingkirkan Hamas.
Militer Israel mengatakan operasi darat telah dimulai. "Ditargetkan di Jalur Gaza bagian tengah dan selatan untuk memperluas perimeter keamanan dan menciptakan penyangga parsial antara utara dan selatan," kata militer dikutip dari AFP.
Israel sebelumnya meluncurkan serangan udara terbesar ke Gaza sejak gencatan senjata diberlakukan. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan terbaru Israel pada Selasa (18/3) dini hari telah menewaskan lebih dari 400 orang dalam satu hari.
Di tengah situasi yang memburuk, Hamas menyatakan masih terbuka untuk perundingan tetapi menegaskan bahwa perjanjian yang ada harus ditegakkan.
“Hamas tidak menutup pintu perundingan, tetapi kami bersikeras tidak perlu ada perjanjian baru,” ujar pejabat Hamas, Taher al-Nunu, dari Kairo.
ADVERTISEMENT
Ia menuntut agar Israel segera menghentikan serangan dan melaksanakan gencatan senjata sesuai kesepakatan sebelumnya.
Gencatan senjata yang ditengahi oleh Qatar, AS, dan Mesir seharusnya memasuki tahap kedua pada Maret.
Berdasarkan kesepakatan itu, pasukan Israel diwajibkan mundur dari Gaza dan gencatan senjata berlanjut.
Namun, Israel justru meningkatkan serangan, termasuk melancarkan gelombang serangan udara terbesar sejak gencatan senjata terakhir pada 19 Januari.