Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketegangan kian meningkat sejak rangkaian serangan melanda Israel. Gempuran bahkan telah menewaskan 14 orang dalam tiga pekan terakhir.
Sebanyak 14 orang tewas di Israel dalam empat serangan berbeda sejak 22 Maret. Selama periode itu, setidaknya 14 warga Palestina juga turut terbunuh. Korban jiwa termasuk beberapa pelaku penyerangan. Teranyar, empat warga Palestina dikabarkan tewas dalam insiden terpisah di seluruh wilayah pendudukan pada Minggu (10/4).
Perdana Menteri Naftali Bennett kemudian memperingatkan, Israel telah mengambil posisi menyerang. Bennett juga menyetujui dana untuk pembangunan pembatas di sepanjang Tepi Barat. Pembatas sepanjang 40 km itu akan mengeruk dana hingga 360 juta shekel (setara Rp 1,6 miliar).
"Negara Israel telah beralih ke ofensif," jelas Bennett, seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Pasukan Israel juga mulai menargetkan kerabat para pejuang Palestina yang melakukan serangan, seperti Raad Hazem. Pria Jenin berusia 28 tahun itu membenuh tiga nyawa penduduk sipil Israel pada Kamis (7/4).
Hazeem juga sempat mencederai 12 orang dalam penembakan tersebut. Menyusul perburuan, Hazeem kemudian ditembak mati.
Tentara Israel kemudian terlibat dalam baku tembak dengan saudara-saudara Hazeem pada Minggu (10/4). Pihak Israel menuntut sang ayah agar menyerahkan diri dan berniat menghancurkan rumah keluarga tersebut pula.
Melihat pertempuran yang berkecamuk, kelompok-kelompok militan di Jenin pun mempersiapkan diri untuk serangan lanjutan. Sementara itu, warga Jenin dan Betlehem juga telah mengumumkan pemogokan umum.
Juru bicara militer dari faksi-faksi bersenjata di Jenin, Abu Muadh, turut membuat seruan pada Minggu (10/4) malam waktu setempat. Muadh berupaya mendorong mobilisasi para pejuang untuk menghadapi serangan Israel.
ADVERTISEMENT
Ribuan pelayat juga membanjiri jalanan di Jenin pada Senin (11/4). Membawa senapan atau bendera Palestina, mereka memperingati pemakaman para korban yang tewas di tangan Israel.