Israel Marah DK PBB Setujui Gencatan Senjata di Gaza

26 Maret 2024 10:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Abir SULTAN / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Abir SULTAN / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
Israel naik pitam atas resolusi gencatan senjata yang disepakati Dewan Keamanan PBB pada Senin (25/3). Sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat (AS), memilih abstain.
ADVERTISEMENT
Usai pemungutan suara, Sekjen PBB Antonio Guterres meminta resolusi gencatan senjata di Gaza segera diimplementasikan. Perang yang pecah di Gaza telah menewaskan 32 ribu orang, mayoritas anak-anak dan wanita.
Sekjen PBB Antonio Guterres menyampaikan pandangannya dalam KTT ke-13 ASEAN-PBB di Jakarta, Kamis (7/9/2023). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
Begitu resolusi disepakati, Israel memutuskan membatalkan kunjungan delegasinya ke Washington. Lawatan itu ditujukan mendiskusikan rencana Israel menyerang Rafah yang ditolak oleh AS.
Menurut pemerintah Israel, langkah AS memilih abstain dan bukan mengeluarkan veto, sungguh menyakitkan.
Israel beralasan serangan di Gaza masih berlanjut lantaran mereka mencoba membebaskan sandera. Masih ada sekitar 130 orang warga Israel yang disandera di Gaza.
Paket bantuan jatuh ke arah Gaza utara, setelah dijatuhkan dari pesawat militer, di tengah konflik Israel dan Hamas, terlihat dari perbatasan Israel dengan Gaza, di Israel selatan, Senin (11/3/2024). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
“Ini jelas-jelas suatu kemunduran dari posisi konsisten AS,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Pada voting DK PBB terkait gencatan senjata di Gaza hanya AS yang abstain. 14 anggota DK PBB lainnya memilih iya.
Dengan adanya resolusi ini maka pihak-pihak bertikai di Gaza diminta menghentikan serangan pada Ramadan. DK PBB berharap gencatan senjata sementara dapat membawa ke penghentian pertikaian secara permanen.