Israel Minta Persetujuan Trump untuk Pertahankan Tentara di Lebanon

23 Januari 2025 2:52 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim penyelamat membersihkan puing-puing di lokasi serangan udara Israel yang menargetkan kawasan al-Shiyah di pinggiran selatan Beirut, Selasa (19/11/2024). Foto: Anwar Amro/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Tim penyelamat membersihkan puing-puing di lokasi serangan udara Israel yang menargetkan kawasan al-Shiyah di pinggiran selatan Beirut, Selasa (19/11/2024). Foto: Anwar Amro/AFP
ADVERTISEMENT
Kabiner Israel akan menggelar pertemuan, Kamis (23/1), untuk membas upaya mereka mempertahankan kedudukan di Lebanon Selatan.
ADVERTISEMENT
Dilansir Aljazeera, dalam lapran Channel 13 Israel, mengatakan bahwa pemerintah Netanyahu sedang mencari lampu hijau dari Presiden AS Trump untuk mempertahankan lima pos terdepan militer di negara itu.
Menurut kesepakatan gencatan senjata yang dicapai antara Hizbullah dan Israel pada bulan November, semua pasukan Israel harus mundur dari Lebanon pada hari Minggu.
Hizbullah hanya meluncurkan satu operasi militer "peringatan" terhadap pangkalan Israel sejak gencatan senjata mulai berlaku meskipun serangan Israel setiap hari di Lebanon melanggar perjanjian.
Para pemimpin kelompok itu mengatakan bahwa mereka memberi pemerintah Lebanon kesempatan untuk menyelesaikan pelanggaran Israel melalui saluran diplomatik.
Anggota biro politik Hizbullah Ghaleb Abu Zeinab memperingatkan bahwa "Senin akan menjadi hari yang berbeda" jika tentara Israel tidak menarik diri dari negara itu.
ADVERTISEMENT