Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Israel Provokasi Warga Pro-Palestina di Amsterdam Sebelum Bentrokan Tanding Bola
9 November 2024 15:02 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Para pendukung sepak bola Israel terlibat bentrokan dengan pengunjuk rasa pro-Palestina di Amsterdam, menjelang dan sesudah pertandingan Liga Europa antara kesebelasan Maccabi Tel Aviv dan Ajax Amsterdam.
ADVERTISEMENT
Insiden ini berawal dari provokasi suporter Israel yang meneriakkan slogan anti-Arab, menciptakan ketegangan yang memanas di luar Johan Cruyff Arena pada Kamis malam (7/11).
Sumber dari Al Jazeera menyebut ratusan pendukung Maccabi Tel Aviv datang ke Amsterdam dan menggelar aksi demonstrasi, mengibarkan bendera Israel, serta menurunkan bendera Palestina.
“Ratusan pendukung Maccabi Tel Aviv datang ke Amsterdam, mengadakan demonstrasi yang sangat vokal di alun-alun utama sebelum insiden tersebut, mengibarkan bendera Israel, dan juga menurunkan bendera Palestina,” katanya, seperti diberitakan Al Jazeera.
Dalam video yang beredar, mereka terdengar meneriakkan, “Biarkan IDF menang, dan persetan dengan orang Arab!”, serta slogan-slogan yang mengejek komunitas Palestina.
Menurut anggota Dewan Kota Amsterdam, Jazie Veldhuyzen, kekerasan pertama kali dipicu oleh para suporter Israel yang merusak rumah warga yang memasang bendera Palestina.
ADVERTISEMENT
Mereka mulai menyerang rumah-rumah orang di Amsterdam dengan bendera Palestina, jadi di situlah sebenarnya kekerasan dimulai,” ungkap Jazie Veldhuyzen kepada Al Jazeera pada Jumat (8/11).
“Sebagai reaksi, warga Amsterdam memobilisasi diri dan melawan serangan yang dimulai pada hari Rabu oleh para hooligan Maccabi,” tambahnya.
Netanyahu Geram
Merespons insiden ini, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengecam kekerasan yang disebutnya “sangat keras terhadap warga Israel”.
Netanyahu mendesak pemerintah Belanda dan aparat keamanan setempat untuk melindungi warganya serta memerintahkan Mossad menyiapkan langkah pencegahan terhadap insiden serupa di masa depan.
“Saya telah menginstruksikan Kepala Mossad [David Barnea] dan pejabat lainnya untuk mempersiapkan tindakan, sistem peringatan, dan organisasi kami untuk situasi baru,” tuturnya dalam pernyataan video saat Menlu Israel menemui pejabat Belanda.
ADVERTISEMENT
Sebagai upaya pengamanan, pihak berwenang Amsterdam mengerahkan sekitar 600 polisi untuk meredakan situasi.
Wali Kota Amsterdam, Femke Halsema, juga melarang aksi pro-Palestina guna menghindari ketegangan lanjutan.
Meski demikian, bentrokan tetap terjadi hingga mengakibatkan lima orang dirawat di rumah sakit, serta 62 orang ditangkap.
Potensi Perpecahan Eropa
Komentator politik Israel, Ori Goldberg, menyatakan insiden ini menggambarkan bagaimana retorika Israel berpotensi memicu perpecahan di Eropa.
“Pendukung Israel membuat kerusuhan di Amsterdam, meneriakkan lagu-lagu rasis, dan merobek bendera Palestina. Ini adalah cerminan kondisi Israel saat ini, di mana tindakan sering kali tidak mempertimbangkan konsekuensinya,” ujarnya.
UEFA sebagai badan sepak bola Eropa mengutuk kekerasan yang terjadi dan mendesak pihak berwenang untuk mengidentifikasi serta menghukum pelaku.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Asosiasi Sepak Bola Palestina menyerukan FIFA dan UEFA agar menindak tegas retorika rasisme dan Islamofobia di kalangan pendukung sepak bola.