Israel-Saudi Kian Mesra, Iran Meradang Sebut Palestina Ditusuk dari Belakang

21 September 2023 10:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Putra Mahkota Raja Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman tiba di lokasi KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022). Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Putra Mahkota Raja Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman tiba di lokasi KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022). Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Hubungan Israel dan Arab Saudi makin mesra dan disebut akan segera menuju normalisasi. Potensi tersebut dikecam Iran dengan menyebut sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina.
ADVERTISEMENT
Optimisme terkait perbaikan hubungan AS-Saudi diutarakan pertama kali oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Pada Rabu (20/9) Biden bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu di sela Sidang Majelis Umum PBB (UNGA) di New York.
"Jika kalian atau saya, berbicara mengenai normalisasi dengan Saudi, saya langsung berpikir dan melihat satu sama lain, 'siapa yang baru minum?'" kata Biden menggambarkan betapa optimisnya dia mengenai masa depan hubungan Israel-Saudi, seperti dikutip dari AFP.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, memberikan keterangan terkait hasil pemilihan umum Israel di markas partai Likud di Yerusalem,Israel, Rabu (24/3). Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Netanyahu punya pendapat serupa. Dia yakin perbaikan hubungan dengan Saudi ada dalam jangkauan.
Penguasa de facto Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) punya juga menyampaikan optimisme serupa.
"Setiap hari kami makin dekat," jelas MBS dalam wawancara dengan Fox News, seraya menekankan bahwa syarat normalisasi dengan Israel adalah negara Palestina yang merdeka.
ADVERTISEMENT
Terkait mesranya Saudi-Israel, Presiden Iran Ebrahim Raisi buka suara. Iran baru saja berdamai dengan Saudi, namun masih menganggap Israel musuh bebuyutan.
Presiden Iran, Seyyed Ebrahim Raisi, memberikan sambutan usai salat Dzuhur berjemaah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (24/5/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Raisi menegaskan segala bentuk kesepakatan yang bertujuan menguntungkan rezim Zionis Israel seharusnya dicegah.
"Kami percaya bahwa hubungan antara negara di kawasan dengan rezim Zionis merupakan aksi penusukan dari belakang terhadap rakyat Palestina dan perjuangan Palestina," kata Raisi.