Israel Sengaja Tunda Bebaskan Tahanan Palestina, Hamas: Pelanggaran Kesepakatan

23 Februari 2025 4:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi peta antara Israel dan Lebanon. Foto: Below the Sky/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peta antara Israel dan Lebanon. Foto: Below the Sky/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Israel menunda melepaskan ratusan tahanan Palestina, padahal pihak Hamas telah membebaskan 6 tahanan pada Sabtu di Gaza. Hamas lalu menuding Israel melakukan pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, Israel seharusnya membebaskan 620 tahanan pada Sabtu (22/2). Kebanyakan adalah orang Gaza yang ditawan saat perang. Tapi, mereka tak kunjung dibebaskan sampai malam tiba.
"Israel gagal memenuhi kesepakatan pertukaran tahanan, ini adalah pelanggaran kesepakatan," kata jubir Hamas Abdel Latif al-Qanou.
Qanou lalu menghubungi mediator, untuk memaksa Israel memenuhi kesepakatan yang telah terjalin.
"Mereka harus memenuhi kesepakatan tanpa penundaan atau halangan," ucap Qanou.
Israel sendiri belum memberikan jawaban pasti, mengapa mereka menunda membebaskan orang-orang Gaza itu. Yang jelas, penundaan terjadi setelah dua hari yang lalu, Israel menerima sisa jenazah Shiri Bibas yang ternyata tubuh itu milik orang lain.
Tentara Israel membawa peti mati sandera yang meninggal, yang pada saat itu diidentifikasi oleh kelompok militan Palestina sebagai Oded Lifschitz, Shiri Bibas dan kedua anaknya, Kfir dan Ariel Bibas, yang diculik dalam serangan mematikan Hamas. Foto: GPO/Handout via REUTERS
Netanyahu lalu menyebut Hamas harus membayar atas hal itu. Ia juga balik menuding Hamas telah melakukan pelanggaran dalam kesepakatan.
ADVERTISEMENT
Bibas dan dua anaknya, adalah beberapa orang yang ditawan Hamas pada 7 Oktober 2023 silam. Ia dijadikan simbol penderitaan bagi orang-orang Israel yang ditawan Hamas.
Hamas Bebaskan 6 Tawanan
6 orang Israel, yang beberapa di antara mereka punya kewarganegaraan ganda telah dilepaskan Hamas pada Sabtu pagi. Mereka adalah grup terakhir, dari para tawanan yang masih hidup dan dipulangkan pada fase pertama kesepakatan gencatan senjata.
Sejauh ini, fase pertama telah membebaskan 30 orang Israel, dan fase pertama akan berakhir pada awal Maret 2025. Sementara negosiasi fase kedua, yang akan mengakhiri perang secara permanen, masih belum dimulai.
6 orang Israel itu adalah Eliya Cohen (27), Omer Shem Tov (22), Omer Wenkert (23) dibebaskan dari Nuseirat, Gaza Tengah. Sementara 2 orang lainnya, Tal Shoham (40) dan Avera Mengistu (38) dibebaskan dari Rafah. Sementara orang ke-enam Hisham al-Sayed (37) dibebaskan secara tertutup ke kawasan Israel.
ADVERTISEMENT