Israel Serang 2 Sekolah di Gaza, Ratusan Orang Tewas

19 November 2023 11:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
Adonan roti tergeletak di tanah, menyusul serangan di sekolah yang dikelola PBB yang menampung para pengungsi, di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, Sabtu (4/11/2023). Foto: Anas al-Shareef/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Adonan roti tergeletak di tanah, menyusul serangan di sekolah yang dikelola PBB yang menampung para pengungsi, di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, Sabtu (4/11/2023). Foto: Anas al-Shareef/REUTERS
ADVERTISEMENT
Israel kembali melancarkan serangan udara di Sekolah Al Fakhoora di Gaza. Korban tewas anak-anak terus bertambah.
ADVERTISEMENT
Serangan juga menyasar kamp pengungsi Jabalia dan sekolah lain di Tal al-Zaatar, juga di utara Gaza.
Total, dua serangan itu menewaskan dan melukai ratusan orang.
"Serangan Israel terhadap sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum sedang digalakkan," kata Hani Mahmoud dari Al Jazeera, melaporkan dari Khan Younis di Gaza selatan, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (19/11).
Beberapa serangan udara menimbulkan kerusakan parah di kedua sekolah.
“Hampir 200 orang tewas dalam serangan ini dan jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena masih banyak orang yang tertimbun reruntuhan. Orang-orang menggunakan sekop dan tangan kosong untuk menggali orang,” jelasnya.
Beberapa ratus orang diyakini berlindung di kedua sekolah tersebut, menghindari serangan Israel yang tiada henti. Serangan terhadap al-Fakhoora diyakini terjadi pada dini hari, sedangkan serangan terhadap Tal al-Zaatar terjadi pada sore hari.
ADVERTISEMENT
“Mayat ada di mana-mana dan tim medis berusaha mengevakuasi korban luka,” kata Tareq Abou Azzoum dari Al Jazeera, melaporkan tentang sekolah al-Fakhoora.
Ia mengatakan dengan berlanjutnya pertempuran di tengah serangan darat Israel di Gaza utara, banyak warga Palestina terpaksa mengungsi ke sekolah-sekolah yang dikelola PBB di sekitar Rumah Sakit Indonesia untuk mendapatkan perlindungan.
“Orang-orang yang berlindung di Sekolah al-Fakhoora di kamp pengungsi Jabalia, banyak di antaranya yang memiliki masalah kesehatan, mengira mereka bisa mencari perlindungan dari kekerasan di sana. Namun tentara Israel sepertinya mengirimkan pesan: Melarikan diri ke selatan Jalur Gaza,” katanya.