Israel Serang Hizbullah, WNI Diminta Tidak ke Lebanon, Israel, Iran, Palestina

25 September 2024 10:21 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, saat ditemui di Ibis Hotel Yogyakarta, Kamis (20/6/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, saat ditemui di Ibis Hotel Yogyakarta, Kamis (20/6/2024). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
WNI diminta menunda perjalanan ke sejumlah negara di Timur Tengah. Permintaan itu disampaikan menyusul serangan Israel ke target Hizbullah di Lebanon.
ADVERTISEMENT
Dalam dua hari serangan sebanyak lebih dari 500 orang tewas. Warga Lebanon yang berada wilayah cakupan serangan terpaksa mengungsi ke wilayah aman.
Memburuknya situasi di Lebanon membuat Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha, mengimbau para warga Indonesia meningkatkan kewaspadaan termasuk membatasi bepergian non-esensial.
"Bagi WNI yang memiliki rencana bepergian ke Lebanon, Iran, Israel dan Palestina agar menunda perjalanan hingga situasi aman," kata Judha dalam keterangannya, Selasa (24/9).
Judha menambahkan, Kemlu RI sejak Agustus 2024 menetapkan siaga 1 di Lebanon.
"Sejak penetapan Siaga 1, Kemlu dan KBRI Beirut telah memfasilitasi evakuasi WNI dari Lebanon sebanyak 25 orang. Sedangkan mayoritas lainnya memilih tetap tinggal di Lebanon karena alasan pribadi," jelas Judha.
Asap mengepul dari area yang menjadi sasaran serangan udara Israel di desa Khiam di Lebanon, Minggu (25/8/2024). Foto: Rabih DAHER / AFP
Pada kesempatan terpisah, juru bicara Kemlu RI Roy Soemirat menyampaikan Pemerintah RI mengutuk keras serangan Israel ke Lebanon.
ADVERTISEMENT
"Serangan ini semakin mengeskalasi situasi Timur Tengah yang masih menghadapi krisis kemanusiaan dari agresi Israel di Gaza. Kekerasan dan agresi ini tidak boleh menjadi a new normal," ujar Roy pada Rabu (25/9).