Israel Serang Kamp Pengungsi Gaza, 17 Warga Palestina Tewas

18 Juni 2024 18:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina mencari makanan di antara puing-puing yang terbakar usai serangan Israel di daerah yang diperuntukkan bagi para pengungsi di Rafah, Jalur Gaza selatan, Senin (27/5/2024). Foto: Mohammed Salem / REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina mencari makanan di antara puing-puing yang terbakar usai serangan Israel di daerah yang diperuntukkan bagi para pengungsi di Rafah, Jalur Gaza selatan, Senin (27/5/2024). Foto: Mohammed Salem / REUTERS
ADVERTISEMENT
Serangan Israel pada Selasa (18/6) di Gaza menewaskan 17 orang. Agresi Israel kali ini ditargetkan ke kamp-kamp pengungsian di Gaza.
ADVERTISEMENT
Informasi mengenai serangan Israel di Rafah disampaikan saksi mata dan petugas medis setempat. Menurut seorang saksi mata, Israel menggempur Rafah lewat udara dan tank.
Rafah adalah tempat penampungan jutaan warga Palestina dari operasi militer di Gaza yang dimulai pada Oktober 2023. Rafah terletak di dekat perbatasan Mesir.
"Rafah dibom tanpa ada intervensi dari dunia, dan penjajah (Israel) bertindak bebas di sini," kata seorang warga Rafah lewat pesan singkat kepada Reuters.
Peta Rafah di dekat perbatasan Mesir Foto: google.maps
Tank-tank Israel bergerak di wilayah barat Rafah seperti  Tel Al-Sultan, Al-Izba, dan Zurub. Ada pula tank yang mulai menuju pusat Rafah, Shaboura.
"Pasukan Israel ada di mana-mana, ada pula perlawanan sengit dan membuat mereka membayar mahal tapi penjajah sudah tidak etis dan menghancurkan kota dan kamp pengungsi," ucap warga lainnya.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan salah seorang pejabat kesehatan Palestina, serangan Israel menyebabkan seorang warga di timur Rafah kehilangan nyawa.
Otoritas medis meyakini serangan Israel di Rafah pada selama beberapa hari lalu menyebabkan banyak warga tewas. Akan tetapi tim medis belum bisa mencapai lokasi tempat serangan.
Selain di Rafah, Israel menargetkan serangan ke kamp pengungsian di al-Nuseirat dan al-Bureij. Serangan menyebabkan 17 orang tewas.
"Setiap waktu yang tertunda, Israel membunuh lebih banyak orang, kami mau gencatan senjata sekarang," ucap Khalil, seorang guru dari Gaza.
"Cukup sudah darah kami. Saya katakan kepada Israel dan Amerika dan kepada pemimpin kami, perang harus berhenti," harapnya.