Israel Serang Masjid dan Gereja Palestina 1.000 Kali pada 2017

15 Januari 2018 13:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Kota Yerusalem (Foto: Reuters/Ronen Zvulun)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Kota Yerusalem (Foto: Reuters/Ronen Zvulun)
ADVERTISEMENT
Menteri Palestina urusan Wakaf dan Agama Yousef Adeis menyatakan, pada 2017 lalu Israel telah melakukan tindakan kekerasan terhadap Masjid dan Gereja di wilayahnya lebih dari 1.000 kali.
ADVERTISEMENT
Secara khusus, Adeis menyebut dalam satu bulan ada sebanyak 40 serangan yang ditargetkan ke lingkungan Masjid Al Aqsa.
Selain itu, Masjid di Yerusalem Timur dan Tepi Barat telah mendapat serangan selama 12 kali. Sementara, 15 serangan terjadi di pekuburan setempat.
"Pemerintah Israel melarang azan di Masjid Ibrahimi selama 645 kali pada 2017 lalu," sebut Adeis seperti dikutip dari Middle East Monitor, Senin (15/1).
"Masjid malah ditutup untuk warga Muslim dan dibuka untuk orang Yahudi. Pintu masuk ditutup, restorasi tidak diizinkan, dan kamera pengintai dipasang untuk mengawasi area itu," sambung dia.
Tidak cuma itu, Gereja Katolik Salesian di Nasira, sebelah utara Israel juga mendapat serangan dari aparat berwenang setempat.
Adeis menekankan kejadian ini tidak boleh dibiarkan. Ia pun meminta komunitas internasional memberikan proteksi kepada situs suci yang ada di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah dan penduduk Yahudi ingin merubuhkan Al Aqsa dan kembali mendirikan Kuil Sulaiman di tempat itu," sebutnya.
Suasana Kota Yerusalem (Foto: Reuters/Baz Ratner)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Kota Yerusalem (Foto: Reuters/Baz Ratner)
Dalam beberapa tahun belakangan, otoritas Israel mengizinkan warga Yahudi untuk masuk ke komplek Masjidil Aqsa. Mereka biasanya masuk melalui gerbang Magharba.
Menurut laporan Kantor Berita Muslim milik Yordania, Waqf, pada 2017 ada kurang lebih 25 ribu warga Yahudi yang masuk ke komplek Masjid suci ketiga umat Islam itu. Angka tersebut melonjak jauh dari 2016 yaitu 15 ribu orang.
Pihak Palestina dan Yordania tidak tinggal diam. Mereka meminta Israel secara resmi menghentikan warganya masuk ke situs suci itu.