Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Israel Serang Rumah Sakit di Khan Younis, Anggota Biro Politik Hamas Tewas
24 Maret 2025 10:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Israel kembali meluncurkan serangan brutal ke Jalur Gaza, kali ini ke fasilitas kesehatan — fasilitas yang dilarang digempur menurut hukum humaniter internasional.
ADVERTISEMENT
Pada Senin (24/3) dini hari waktu setempat, Israel menyerang lantai 2 Rumah Sakit Nasser yang terletak di Khan Younis, wilayah selatan Jalur Gaza.
Al Jazeera yang tengah bersiap melakukan laporan siaran langsung melaporkan gedung rumah sakit itu terbakar.
Anggota Biro Politik Hamas, Ismail Barhoum, dilaporkan tewas dalam serangan itu. Dia sedang dirawat di sana akibat luka dari serangan Israel sebelumnya. Selain Barhoum, seorang remaja 16 tahun juga tewas dalam serangan membabi buta itu.
Dokter bedah trauma yang jadi relawan di Rumah Sakit Nasser, dr. Feroze Sidhwa, mengatakan remaja 16 tahun yang tewas merupakan pasiennya.
"Saya yang mengoperasi dia. Saya pada 18 Maret, saya melakukan operasi perut. Dia mungkin akan pulang besok, namun dia tewas," kata Sidhwa.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, serangan Israel menghentikan operasi selama satu jam dan menghancurkan bangsal bedah pria.
"Bangsal bedah pria kini hancur, tidak ada lagi. Bangsal harus dibangun kembali. Seluruh rumah sakit sekarang berbau asap," ungkapnya.
"Seluruh sistem listrik hancur, setiap pintu lepas dari engselnya, sebagian besar kaca pecah, langit-langit runtuh. Sama sekali tidak dapat digunakan lagi. Bangsal harus dihancurkan dan dibangun kembali," lanjutnya.
Sidhwa memastikan bangsal yang hancur bukan tempat operasi dilakukan sehingga para dokter dapat tetap melakukan layanan bedah. Namun, serangan itu menghancurkan sekitar 30 tempat tidur rumah sakit.
Langgar Hukum Internasional
Sidhwa juga mengecam serangan yang menargetkan rumah sakit. Ia menyatakan, melindungi rumah sakit selama perang adalah salah satu ketentuan hukum internasional yang tertua.
ADVERTISEMENT
"Benjamin Netanyahu baru-baru ini sakit. Dia dituduh melakukan genosida. Tidak ada yang berpikir Hamas dapat mengebom rumah sakit karena kebetulan Benjamin Netanyahu ada di sana. Ini gila," katanya lagi.
"Ini sangat gila. Kamu tidak mengebom rumah sakit. Semua orang tahu itu," ungkapnya.
Sidhwa mengatakan, Konvensi Jenewa yang ditandatangani pada 1864 secara spesifik menyatakan pekerjaan dokter dan perawat tidak boleh diganggu.
Rumah sakit di sepanjang Jalur Gaza kewalahan. Tidak ada pasokan medis atau obat-obatan karena pasukan Israel masih menutup perbatasan penyeberangan selama 21 hari.
ADVERTISEMENT
Situasi semakin memburuk di berbagai wilayah di Jalur Gaza, khususnya di Beit Layhia di utara dan Rafah di selatan Jalur Gaza.