Israel Serang Target Hizbullah di Lebanon 2 Bulan setelah Gencatan Senjata

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah permusuhan yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, seperti yang terlihat dari Baabda, Lebanon, Kamis (14/11/2024). Foto: Thaier Al-Sudani/REUTERS

Militer Israel mengumumkan peluncuran serangan yang menyasar sejumlah target milik Hizbullah di Lembah Bekaa pada Jumat (31/1). Aksi itu dilakukan dua bulan usai kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah tercapai.

"Target yang diserang termasuk situs teroris Hizbullah yang berisi infrastruktur bawah tanah, yang digunakan untuk mengembangkan dan memproduksi persenjataan dan situs infrastruktur teroris tambahan di perbatasan Suriah-Lebanon yang digunakan oleh Hizbullah untuk menyelundupkan persenjataan ke Lebanon," kata militer Israel seperti dikutip dari Reuters.

Militer Israel menambahkan, serangan diluncurkan sepanjang malam. Seluruh target, kata Israel, merupakan ancaman bagi penduduk dan pasukannya.

Mereka menambahkan, sehari sebelumnya sebuah drone pengintai Hizbullah dicegat akibat mendekati wilayah Israel. Zionis menyebut peluncuran drone Hizbullah adalah pelanggaran gencatan senjata.

“(Tentara) terus berkomitmen pada kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon, dan tidak akan mengizinkan aktivitas teroris semacam ini," jelas militer Israel.

Sementara itu, Israel telah melewati batas untuk menarik pasukannya dari Lebanon sesuai gencatan senjata. Semestinya seluruh pasukan harus mundur dari Lebanon pada 26 Januari 2025.

Karena itu, batas penarikan pasukan diundur sampai 18 Februari 2025. Israel kemudian berdalih mereka tak akan menarik mundur pasukannya tepat waktu. Bahkan Israel menyebut pihak Hizbullah terlebih dulu melanggar kesepakatan.