Israel Siapkan Dana Rp 700 Miliar untuk Sogok Negara-negara Miskin

29 Desember 2017 13:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Irael, Benjamin Netanyahu  (Foto: Jason Reed/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Irael, Benjamin Netanyahu (Foto: Jason Reed/Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Israel telah mempersiapkan strategi berikutnya setelah terpuruk di voting sidang Majelis Umum PBB pekan lalu. Israel dilaporkan telah menyiapkan dana setara ratusan miliar rupiah untuk menyogok negara-negara miskin demi mendapat dukungan diplomatik.
ADVERTISEMENT
Informasi ini disampaikan berbagai media di Israel, salah satunya Times of Israel dan Channel 2, seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis (28/12). Tidak tanggung-tanggung, Israel telah menyiapkan dana hingga lebih dari 50 juta dolar AS atau lebih dari Rp 700 miliar untuk dana sogokan.
Di antara incaran Israel adalah negara-negara miskin di Eropa Timur, Asia, dan Afrika. Dana ini diberikan untuk bantuan di bidang pertanian, pembangunan kepemimpinan, dan teknologi.
Dana ini dikumpulkan selang sepekan setelah Majelis Umum PBB menelurkan dukungan untuk resolusi menolak klaim Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Hanya delapan negara yang mendukung, selain Israel dan Amerika Serikat, semuanya adalah negara-negara kecil yang haus dukungan ekonomi seperti Guatemala, Honduras, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Nauru, Palau, dan Togo.
ADVERTISEMENT
Israel saat ini mengincar dukungan diplomatik negara-negara Afrika yang kebanyakan menentangnya. Tahun lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan tur ke negara-negara di Afrika Timur untuk menyebarkan pengaruhnya.
Mengunjungi ibu kota Liberia, Monrovia, pada Juli, Netanyahu mengatakan bahwa Israel "percaya pada Afrika, percaya pada potensinya. Ini adalah benua yang sedang bangkit."
Sogokan ini dirasa perlu karena beberapa negara penerima bantuan Israel seperti Kenya dan Ethiopia justru mendukung resolusi di PBB.
Sampai saat ini, selain AS, Guatemala telah menyatakan akan memindahkan ibu kota mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem. Israel sesumbar sudah ada 10 negara yang akan memindahkan kedutaan ke kota itu, namun tidak menyebutkan nama-namanya.