Israel Tambah Tentara ke Kamp Pengungsi di Gaza usai Yahya Sinwar Terbunuh

18 Oktober 2024 19:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina berjalan melewati rumah-rumah yang hancur, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di kamp pengungsi Jabalia, di Jalur Gaza utara (22/2/2024). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina berjalan melewati rumah-rumah yang hancur, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di kamp pengungsi Jabalia, di Jalur Gaza utara (22/2/2024). Foto: Mahmoud Issa/REUTERS
ADVERTISEMENT
Israel mengerahkan unit tentara tambahan ke kamp pengungsi Jabalia di Gaza, Jumat (18/10). Langkah itu diambil sehari setelah pemimpin Hamas Yahya Sinwar dinyatakan tewas.
ADVERTISEMENT
Kesaksian penduduk Jabalia di utara Gaza, tank-tank Israel berada di jantung kamp pengungsian. Tank-tank itu bahkan sempat menyerbu pinggiran serta distrik permukiman terlebih dulu.
Para saksi mata menambahkan, tentara Israel turut pula menghancurkan puluhan rumah setiap harinya, demikian dikutip dari Reuters.
Serangan ke rumah penduduk dilakukan lewat darat dan udara. Tentara Israel turut meledakkan bom di beberapa rumah dari jauh.
Tentara Israel berada di Jabalia selama dua pekan terakhir. Mereka menyebut puluhan milisi Hamas dibunuh lewat pertempuran jarak dekat pada Kamis kemarin.
Sedangkan di sisi lain Israel meluncurkan serangan udara. Serangan itu ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur Hamas di Jabalia.
Eskalasi ketegangan di Jabalia menambah situasi horor di Gaza imbas kematian Yahya Sinwar. Pria itu merupakan dalang dari serangan Hamas ke Israel 7 Oktober 2023.
ADVERTISEMENT
Serangan itu dijadikan Israel alasan untuk menyerbu Gaza tanpa pandang bulu selama setahun terakhir. Tindakan Israel ke Gaza menewaskan lebih dari 42 ribu yang sebagian besar di antaranya perempuan dan anak-anak.
Adapun Militer Israel menyatakan serangan di Jabalia setelah pengumuman kematian Sinwar, semata ditujukan mencegah Hamas menyiapkan serangan baru.