Israel Tangkap Pengusung Jenazah Shireen Abu Akleh

19 Mei 2022 13:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prosesi pelepasan jenazah menuju pemakaman jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang terbunuh dalam serangan Israel, di Ramallah di Tepi Barat, Palestina, Kamis (12/5/2022). Foto: Mohamad Torokman/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Prosesi pelepasan jenazah menuju pemakaman jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang terbunuh dalam serangan Israel, di Ramallah di Tepi Barat, Palestina, Kamis (12/5/2022). Foto: Mohamad Torokman/REUTERS
ADVERTISEMENT
Otoritas Israel menangkap seorang pengusung jenazah dalam prosesi pemakaman jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh pada Jumat (13/5/2022) lalu.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Al Jazeera, Amro Abu Khudeir ditangkap di rumahnya di area Shuafat pada Senin (16/5/2022) pagi waktu setempat. Sejak penangkapan itu, ia telah berulang kali diinterogasi terkait upacara pemakaman Abu Akleh.
Pengacara Abu Khudeir, Khaldoun Najm, mengungkap kabarnya. Dia mengatakan, Abu Khudeir ditahan dalam sel isolasi selama berhari-hari.
Najm menambahkan, Abu Khudeir telah menghadiri sidang pengadilan pada Senin (16/5/2022) lalu, tetapi penahanannya diperpanjang hingga Minggu (22/5/2022).
"Dia tidak mendapatkan cahaya dan tidak dapat merasakan jalannya waktu di sel bawah tanahnya yang berukuran 2x1 meter," kata Najm.
Sosok Abu Khudeir menarik perhatian publik dalam prosesi pemakaman tersebut. Ia disebut sebagai 'pelindung peti mati' karena dia terlihat terus berjuang memegangi peti mati meskipun dipukuli secara agresif oleh polisi.
Pasukan keamanan Israel menyerang pelayat yang membawa peti mati reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh, saat prosesi pemakamannya di Yerusalem, Jumat (13/5/2022). Foto: Ammar Awad/REUTERS
Abu Khudeir bukanlah satu-satunya pelayat dipukuli polisi Israel, namun tak ada pengusung jenazah lain yang ditangkap selain dirinya.
ADVERTISEMENT
Polisi Israel mengatakan, penangkapan Abu Khudeir tidaklah berhubungan dengan keterlibatannya dalam prosesi pemakaman.
"Tersangka ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung yang bertentangan dengan tuduhan, tidak ada hubungannya dengan partisipasinya dalam prosesi pemakaman," tulis pernyataan Kepolisian Israel.
"Kami tidak bermaksud untuk menguraikan penyelidikan yang sedang berlangsung, tetapi kami akan mencatat bahwa penahanan tersangka telah diperpanjang oleh pengadilan," sambungnya.
Najm membantah pernyataan tersebut. Abu Khudeir memberitahunya bahwa semua pertanyaan yang dibahas selama interogasi berkaitan dengan kejadian pemakaman itu.
"Amro ditanya mengapa dia bersikeras membawa peti mati dan memastikannya tidak jatuh ke tanah. Fokus utama pertanyaan adalah tentang dia menjadi pengusung jenazah di pemakaman Abu Akleh," jelas Najm.
Pasukan keamanan Israel menyerang keluarga dan kerabat yang membawa peti mati reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh, saat prosesi pemakamannya di Yerusalem, Jumat (13/5/2022). Foto: Ammar Awad/REUTERS
Najm mengatakan, Abu Khudeir adalah seorang aktivis terkenal di Yerusalem. Ia sebelumnya sudah pernah ditangkap oleh polisi Israel karena aksinya membela Palestina.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Shireen Abu Akleh adalah seorang jurnalis Palestina-Amerika yang dibunuh pasukan Israel saat meliput serangan di kamp pengungsi Jenin pada 11 Mei lalu.
Pemakamannya dihadiri oleh ribuan warga Palestina, termasuk Abu Khudeir. Saat prosesi pemindahan peti mati dari Rumah Sakit St. Joseph ke pemakaman di Gunung Zion berlangsung, polisi Israel menyerang pelayat dan pengusung jenazah Abu Akleh.
Polisi Israel memukuli para pelayat menggunakan tongkat baton hingga peti mati Abu Akleh sempat hampir jatuh ke tanah. Serangan tersebut disiarkan langsung oleh sejumlah saluran televisi di seluruh dunia.
Penulis: Airin Sukono.