Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Israel Tangkapi Pria di Sekitar RS Indonesia di Gaza: Mata Ditutup dan Diborgol
24 Oktober 2024 8:03 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Israel masih melakukan pengepungan di wilayah Gaza bagian utara. Di sinilah Rumah Sakit (RS) Indonesia bersama dua rumah sakit lainnya berada, tapi mereka kini tak bisa beroperasi karena blokade total itu.
ADVERTISEMENT
Terbaru, dalam video yang dirilis militer Israel, terlihat puluhan pria Palestina ditangkap di sekitar Rumah Sakit Indonesia. Mereka dipakaikan baju putih, ditutup matanya dengan kain seadanya, diborgol, dan tanpa alas kaki. Mereka disuruh berjalan dengan berbaris, dikawal beberapa tentara Zionis bersenjata.
Mengutip The Cradle bersumber dari media Israel, KAN, pasukan Israel menahan puluhan pria Palestina di sekitar Rumah Sakit Indonesia di Kota Beit Lahiya dan kamp pengungsian Jabalia di Gaza utara.
Disebutkan, militer Israel saat ini memisahkan setiap pria "usia militer" dari keluarga mereka di Gaza utara dan menculik mereka.
Sudah 20-an hari militer Israel menargetkan Kota Beit Lahiya dan kamp pengungsian Jabaliya yang terletak di Gaza bagian utara — tempat RS Indonesia berada.
ADVERTISEMENT
Quds Network melaporkan pasukan Israel menghancurkan dan membakar rumah-rumah warga sipil hingga rata dengan tanah. Jurnalis Anas Al-Sharif di akun X mengatakan bahwa Israel membakar tempat-tempat perlindungan (shelter) di Gaza utara sehingga tidak ada seorang pun yang akan kembali ke sana.
Israel dalam selebarannya, juga memerintahkan warga di penampungan maupun rumah sakit agar bergerak mengungsi ke arah RS Indonesia. Israel mengancam mereka yang bergerak di luar rute yang ditentukan. Begini bunyi selebaran tersebut:
Peringatan Darurat!
Kepada semua yang berada di tempat penampungan dan rumah sakit, kalian berada di wilayah pertempuran yang berbahaya.
Demi keselamatan kalian, segera bergerak menuju Rumah Sakit Indonesia di tengah Jalan Al-Awda dan Jalan Bait Lahya. Setiap gerakan ke arah lain akan membahayakan hidup kalian! Berhati-hatilah!
ADVERTISEMENT
Rumah sakit di Gaza utara ada tiga, yaitu RS Indonesia, RS Al-Awda, dan RS Kamal Adwan. Ketiganya tidak berfungsi optimal lagi karena pengepungan Israel sejak awal Oktober 2024.
RS Indonesia dibangun pada 2011 atas donasi rakyat Indonesia dan diresmikan oleh Wapres Jusuf Kalla pada 9 Januari 2016.
Israel beberapa kali menggempur RS Indonesia karena menuduh sebagai markas pejuang Hamas — hal yang disangkal pemerintah Indonesia maupun MER-C, inisiator pembangunan RS tersebut.
Indonesia Mengutuk Keras
Indonesia lewat Kemlu mengutuk pengepungan Israel di Gaza Utara, bahkan bantuan kemanusiaan pun tak bisa masuk.
"Indonesia mengutuk keras blokade total dan serangan Israel yang menimbulkan kelaparan parah dan kematian banyak warga sipil Palestina di Gaza Utara," kata Kemlu RI pada Selasa (22/10).
ADVERTISEMENT
"Indonesia menuntut Israel segera menghentikan serangannya di seluruh wilayah Gaza, terutama Gaza Utara serta mendesak DK PBB untuk bertindak tegas dan segera menghentikan perang," sambungnya.
Dari laporan yang diterima, Kemlu mengungkap Israel sengaja menargetkan serangan ke berbagai rumah sakit di Gaza termasuk RS Indonesia.
Kemlu menegaskan, tindakan Israel melanggar HAM. Sebab, tenaga dan fasilitas medis adalah pihak yang sewajibnya dilindungi saat perang.
Serangan yang menargetkan fasilitas kesehatan dan tenaga medis di Gaza Utara ini, termasuk Rumah Sakit Indonesia, jelas-jelas merupakan pelanggaran berat atas hukum internasional, hukum humaniter internasional dan hak asasi manusia," kata Kemlu RI.
"Indonesia memperingatkan bahwa rumah sakit, tenaga medis, dan seluruh korban yang sedang dirawat harus dilindungi dalam keadaan apa pun, tanpa pengecualian," pungkas Kemlu RI.
ADVERTISEMENT