Israel Terus Serang Gaza Meski Delegasinya ke Qatar Bahas Gencatan Senjata

3 Januari 2025 14:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang anak laki-laki Palestina yang mengungsi berdiri di antara tenda-tenda yang rusak usai serangan Israel terhadap kamp pengungsian sementara di Mawasi Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, Kamis (2/1/2025). Foto: Bashar Taleb/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang anak laki-laki Palestina yang mengungsi berdiri di antara tenda-tenda yang rusak usai serangan Israel terhadap kamp pengungsian sementara di Mawasi Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, Kamis (2/1/2025). Foto: Bashar Taleb/AFP
ADVERTISEMENT
Israel terus melancarkan serangannya di Jalur Gaza meski Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberikan wewenang kepada delegasi dari badan intelijen Mossan, badan keamanan internal Shin Bet, dan militer untuk melanjutkan negosiasi terkait kesepakatan gencatan senjata di Qatar. Hal ini disampaikan Kantor Perdana Menteri Israel.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AP, media Israel melaporkan delegasi akan berangkat ke Qatar pada Jumat (3/1). Tidak ada komentar langsung dari Hamas. Perundingan yang dipimpin Amerika Serikat (AS) itu telah berulang kali berhenti selama perang yang telah berlangsung selama 15 bulan.
Israel melancarkan serangan di zona kemanusiaan yang dikenal sebagai Muwasi. Di sana, ada ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi.
Serangan yang terjadi dini hari itu menewaskan setidaknya 10 orang, termasuk 3 anak-anak dan 2 perwira polisi Hamas.
Militer Israel mengatakan pihaknya menargetkan perwira polisi. Mereka mengeklaim perwira polisi itu terlibat dalam pengumpulan intelijen yang digunakan oleh sayap bersenjata Hamas dalam serangan terhadap pasukan Israel.
Serangan Israel lainnya menewaskan setidaknya 8 orang di Deir al-Balah di Gaza bagian tengah. Menurut Rumah Sakit Al-Aqsa Martyrs, mereka yang tewas merupakan anggota komite lokal yang membantu mengamankan konvoi bantuan.
ADVERTISEMENT
Di Gaza selatan, pasukan Israel menewaskan lima anggota polisi di Khan Younis Timur. Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, mengatakan serangan itu menargetkan kepala pasukan keamanan internal Hamas di Gaza selatan.
“Di mana kami menemukan dia? Di mana lagi, tentu saja bersembunyi di zona kemanusiaan di Khan Younis, di mana warga Gaza sedang berlindung dari perang ini,” kata Mencer.
Israel telah berulang kali menargetkan polisi Gaza selama perang, menyebabkan rusaknya hukum dan ketertiban yang membuat kelompok kemanusiaan kesulitan mendistribusikan bantuan. Israel menuduh Hamas membajak bantuan untuk kepentingannya sendiri.
Pemerintah yang dipimpin Hamas memiliki pasukan polisi yang jumlahnya mencapai puluhan ribuan yang menjaga keamanan publik tingkat tinggi sebelum perang, sambil juga secara keras menekan perbedaan pendapat. Saat ini, sebagian besar petugas menghilang dari jalan di banyak daerah.
Kondisi bangunan Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahya di Jalur Gaza utara (31/10/2024). Foto: AFP
Sementara itu, tiga warga Palestina tewas dalam serangan Israel yang mengenai sekelompok orang yang berjalan di jalan di Maghazi di Gaza tengah. Jasad mereka dibawa ke Rumah Sakit Al-Aqsa Martyrs.
ADVERTISEMENT
Serangan Israel di pusat Gaza pada Kamis (2/1) malam dan Jumat pagi, termasuk di Maghazi dan kamp pengungsi Nuseirat menewaskan setidaknya 24 orang, termasuk anak-anak.
Militer Israel selalu mengatakan serangan mereka menargetkan Hamas dan menyalahkan Hamas atas kematian warga sipil karena pasukannya beroperasi di daerah pemukiman padat. Militer Israel mengeklaim telah membunuh 17 ribu pasukan Hamas, tanpa memberikan bukti.
Serangan yang dilakukan Israel menyebabkan kerusakan yang luas dan menyebabkan 90 persen dari populasi Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi. Banyak dari mereka yang harus mengungsi berkali-kali.