Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Israel Terus Serang Gaza Meski Pembicaraan Gencatan Senjata Makin Intensif
20 Desember 2024 11:27 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Amerika Serikat dan negara-negara Arab terus mengintensifkan negosiasi gencatan senjata di Gaza. Hal tersebut disampaikan seorang sumber yang dengan dengan para negosiator konflik Israel dan Hamas itu.
ADVERTISEMENT
Meski upaya gencatan senjata makin intensif, kenyataan di Gaza bertolak belakang. Israel terus memborbardir Jalur Gaza di tengah pembicaraan gencatan senjata.
Dikutip dari Reuters, serangan yang dilakukan Israel pada Kamis (19/12) kemarin menewaskan 44 warga Palestina di Jalur Gaza.
Dalam pembicaraan di Mesir dan Qatar, para mediator berusaha mencapai kesepakatan untuk menghentikan perang yang telah berlangsung selama 14 bulan di kawasan yang dikuasai Hamas itu. Poin kesepakatan yang terus dikejar mencakup pembebasan sandera yang ditangkap dari Israel pada 7 Oktober 2023, bersama tahanan Palestina yang ditahan Israel.
Sumber itu menjelaskan para mediator telah berhasil mempersempit beberapa celah pada poin-poin penting, meski perbedaan itu tetap ada.
Adapun, di Gaza, petugas medis mengungkapkan sedikitnya 13 warga Palestina terbunuh dalam semalam di serangan udara Israel yang berbeda, termasuk 2 rumah di Kota Gaza dan sebuah pusat kamp.
Petugas medis mengatakan, serangan udara Israel menewaskan 9 orang di dekat pantai kamp pengungsi di Kota Gaza, dan membunuh 4 warga lainnya di sebuah proyek perumahan di dekat Beit Lahiya utara. Tidak ada komentar dari Israel terkait hal ini.
ADVERTISEMENT
Pada hari Kamis, serangan udara Israel menewaskan setidaknya 15 warga Palestina di 2 rumah pengungsi di pinggiran timur Kota Gaza, Tuffah.
Serangan udara Israel lainnya menewaskan setidaknya 3 orang setelah menargetkan perumahan warga di pinggiran Sabra, Kota Gaza. Dari rangkaian serangan itu, total warga Palestina yang tewas mencapai 44 orang.
Militer Israel mengatakan, mereka menyerang militan Hamas yang beroperasi di kompleks komando dan kontrol di daerah yang sebelumnya digunakan sebagai sekolah Al-Karama dan Sha’ban di Tuffah. Mereka menyebut, Hamas menggunakan kompleks itu untuk merencanakan dan mengeksekusi serangan melawan Israel.
Penduduk Jabalia di utara Jalur Gaza, di mana tentara beroperasi sejak bulan Oktober, mengatakan pasukan meledakkan sejumlah rumah dalam semalam.
“Semakin lama pembicaraan berlangsung, semakin banyak kerusakan dan kematian yang akan terjadi di Gaza. Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahiya sedang dihancurkan, begitu juga Rafah,” kata warga Jabalia, Adel (60) yang kini mengungsi di Kota Gaza.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, sumber yang dekat dengan usaha mediasi mengatakan Hamas telah mendorong kesepakatan satu paket, tetapi Israel menginginkan kesepakatan bertahap. Pembicaraan berfokus pada pembebasan tahap pertama sandera, hidup atau mati, serta sejumlah warga Palestina yang ditahan oleh Israel.
Pada Selasa (17/12), kedua pihak mendiskusikan angka dan kategori tahanan yang akan dibebaskan, namun belum menemukan kesepakatan final.
Sumber itu juga mengatakan, salah satu isu adalah tuntutan Israel untuk mempertahankan hak untuk bertindak melawan ancaman militer dari Gaza dan menempatkan pasukan Israel selama tahap kesepakatan.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan Israel akan memperoleh kontrol keamanan atas Gaza dengan kebebasan penuh untuk bertindak setelah mengalahkan Hamas.