Israel Tetap Serang Gaza Selatan meski Izinkan Bantuan Kemanusiaan Masuk

16 Juni 2024 14:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera Israel terlihat di kendaraan militer saat melewati perbatasan Israel setelah meninggalkan Gaza selama gencatan senjata sementara antara kelompok Islam Palestina Hamas dan Israel, di Israel, Jumat (24/11/2023). Foto: Amir Cohen/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Israel terlihat di kendaraan militer saat melewati perbatasan Israel setelah meninggalkan Gaza selama gencatan senjata sementara antara kelompok Islam Palestina Hamas dan Israel, di Israel, Jumat (24/11/2023). Foto: Amir Cohen/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Militer Israel mengumumkan jeda taktis harian di bagian selatan Jalur Gaza untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan, Minggu (16/6). Meski demikian, Israel akan tetap menggempur wilayah tersebut di luar waktu jeda taktis.
ADVERTISEMENT
Jeda ini akan berlaku setiap hari mulai pukul 8 pagi hingga 7 malam waktu setempat di daerah Rafah, dan akan diterapkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Dikutip dari Guardian, sikap tersebut diambil untuk mengizinkan truk bantuan mencapai penyeberangan Kerem Shalom, pintu masuk utama bantuan yang dikuasai Israel.
Langkah itu juga untuk memastikan pasokan bantuan dapat disalurkan dengan aman melalui jalan raya Salah a-Din ke bagian lain Gaza.
Pengumuman dibuat di tengah meningkatnya kecaman internasional atas serangan militer Israel di Gaza.
Warga Palestina mencari makanan di antara puing-puing yang terbakar usai serangan Israel di daerah yang diperuntukkan bagi para pengungsi di Rafah, Jalur Gaza selatan, Senin (27/5/2024). Foto: Mohammed Salem / REUTERS
Militer Israel berkoordinasi dengan PBB dan badan bantuan internasional untuk memastikan pengiriman bantuan yang lebih besar ke Gaza.
Meskipun demikian, dikutip dari Al Jazeera, Israel menjelaskan bahwa jeda taktis hanya berlaku untuk transportasi bantuan kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
Mereka menegaskan, pertempuran di Gaza selatan akan terus berlanjut di luar waktu jeda taktis.
Keputusan ini datang usai laporan dua tentara Israel tewas di Gaza Utara dan delapan lainnya tewas dalam ledakan di Rafah pada Sabtu (15/6).
Akun resmi IDF (Israel Defense Forces) mengumumkannya lewat platform X dalam bahasa Inggris yang diklarifikasi dalam bahasa Ibrani.
"Pasukan Israel memperjelas bahwa tidak ada penghentian permusuhan di Jalur Gaza selatan, dan permusuhan di Rafah terus berlanjut. Selain itu, tidak ada perubahan dalam masuknya barang ke Jalur Gaza. Poros pengangkut barang akan dibuka pada siang hari dengan berkoordinasi dengan organisasi internasional untuk pengangkutan bantuan kemanusiaan saja," tulis IDF.