Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Israel Tolak Gencatan Senjata saat Hamas Siap Hentikan Perang
12 Mei 2025 13:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Israel menolak gencatan senjata dan pelepasan sandera oleh Hamas. Pengumuman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Senin (12/5), selang beberapa saat setelah Hamas membuka diri penghentian perang di Gaza.
ADVERTISEMENT
Saat bersamaan Hamas merencanakan pembebasan Edan Alexander dari Gaza. Ia merupakan warga Israel pemegang kewarganegaraan ganda dengan AS yang disandera di Gaza, sepanjang perang antara Hamas dan Israel pecah.
Seorang sumber mengungkap Alexander rencananya dibebaskan Hamas dari penyanderaan pada Senin (12/5) ini. Pelepasan Alexander disebut-sebut berbagai pihak akan dilanjutkan dengan pembebasan sandera tersisa di Gaza.
Meski Hamas menunjukkan kemauan membebaskan sandera dan menghentikan perang, Netanyahu mengambil langkah berbeda. Dia menegaskan hanya bisa memastikan jalur aman bagi pembebasan sandera.
Netanyahu malah kini merencanakan peningkatan operasi bersenjata di Gaza.
“Negosiasi akan terus berlanjut di bawah tekanan, selama persiapan untuk mengintensifkan pertempuran,” kata Netanyahu seperti dikutip Reuters.
Netanyahu mengatakan, peningkatan operasi militer adalah langkah yang mesti diambil di Gaza. Sebab, versi Netanyahu semakin digempurnya Gaza akan memaksa Hamas melepaskan seluruh sandera tersisa.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, tepatnya Minggu (11/5) Hamas mengungkap mereka sudah berunding dengan AS perihal pembebasan Alexander. Mediator krisis Gaza dari negara Arab kemudian beraksi, bahwa pelepasan Alexander akan membawa pada penghentian permanen perang Gaza.
Keluarga Alexander pun menyambut baik upaya pembebasan sandera yang dipimpin Pemerintah AS. Mereka menyatakan pembebasan Alexander akan berujung pembebasan sandera lainnya.
“Kami meminta agar Pemerintah Israel dan tim negosiasi untuk jangan pernah berhenti,” kata perwakilan keluarga Alexander.