Israel Usir Paksa Warga Gaza Utara, Suruh Gerak Menuju Rumah Sakit Indonesia

23 Oktober 2024 9:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
Selebaran Israel mengusir paksa warga Gaza Utara Foto: X/Tangkapan layar
zoom-in-whitePerbesar
Selebaran Israel mengusir paksa warga Gaza Utara Foto: X/Tangkapan layar
ADVERTISEMENT
Pengepungan tentara Israel di Jalur Gaza bagian utara masih berlangsung hingga kini. Tentara Zionis menyebarkan selebaran yang mengusir paksa warga di Kota Bait Lahya dari tempat bernaungnya saat ini dan bergerak menuju ke Rumah Sakit Indonesia.
ADVERTISEMENT
Padahal kondisi RS sumbangan rakyat Indonesia itu juga sedang tidak baik. Pada Senin (21/10) lalu bagian atas gedung baru saja dibakar tentara Israel. Pada 19 Oktober, RS diserang dengan artileri tank. Kawasan di sekitarnya juga jadi sasaran serangan dan pengepungan.
Bagian atas RS Indonesia dibakar tentara Israel, Senin (21/10/2024). Foto: X/Tangkapan layar
Adapun selebaran berbahasa Arab yang tak henti disebarkan Israel berbunyi:
Peringatan Darurat!
Kepada semua yang berada di tempat penampungan dan rumah sakit, kalian berada di wilayah pertempuran yang berbahaya.
Demi keselamatan kalian, segera bergerak menuju Rumah Sakit Indonesia di tengah Jalan Al-Awda dan Jalan Bait Lahya. Setiap gerakan ke arah lain akan membahayakan hidup kalian! Berhati-hatilah!
Warga Palestina yang mengungsi berjalan saat mereka melarikan diri dari daerah-daerah di Jalur Gaza utara, menyusul perintah evakuasi militer Israel di Kota Gaza, Sabtu (12/10/2024). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS
Sejumlah kalangan menyebut apa yang dilakukan Israel adalah sebuah perangkap. Sebab untuk berpindah ke kawasan di dekat RS Indonesia tidaklah mudah. Di jalur ini terdapat pos pemeriksaan militer maupun bombardir tentara penjajah.
ADVERTISEMENT
Namun, arus perpindahan warga tetap terjadi karena mengkhawatirkan operasi bumi hangus Israel. Mereka terdiri dari para lansia yang berjalan tertatih hingga anak-anak kecil yang membawa barang seadanya.
Warga Palestina yang mengungsi berjalan saat mereka melarikan diri dari daerah-daerah di Jalur Gaza utara, menyusul perintah evakuasi militer Israel di Kota Gaza, Sabtu (12/10/2024). Foto: Dawoud Abu Alkas/REUTERS
Sedikitnya 100 orang tewas dalam pengepungan Israel di Gaza Utara dalam waktu 24 jam. Israel juga melarang Palang Merah memberikan bantuan makanan, air, obat-obatan, dan BBM untuk rumah sakit di Gaza Utara, termasuk RS Indonesia.
"Mimpi buruk di Gaza semakin intensif. Pemandangan mengerikan terjadi di bagian utara Gaza di tengah serangan tanpa henti dari Israel dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk," kata Tor Wennesland, koordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Guardian.
"Tidak ada tempat yang aman di Gaza... Kita berutang kepada keluarga-keluarga yang menderita di Gaza dan Israel. Perang harus dihentikan sekarang," tambah Wennesland.
ADVERTISEMENT
Indonesia lewat Kemlu telah mengecam keras atas pengepungan dan serangan yang terjadi di Gaza Utara, termasuk pada RS Indonesia. Serangan pada rumah sakit adalah pelanggaran berat terhadap hukum internasional, hukum humaniter (kemanusiaan) internasional, dan HAM.