IST AKPRIND Telusuri Asal Usul Beasiswa Dwi Hartanto di Belanda

10 Oktober 2017 16:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dwi Hartanto (Foto: Dok. Dwi Hartanto)
zoom-in-whitePerbesar
Dwi Hartanto (Foto: Dok. Dwi Hartanto)
ADVERTISEMENT
Dwi Hartanto sempat mendapatkan beasiswa Belanda untuk melaksanakan studi di Technische Universiteit Delft. Rupanya, pihak kampus Institut Sains dan Teknologi (IST) AKPRIND juga masih mempertanyakan beasiswa yang didapat Dwi itu.
ADVERTISEMENT
"Saya masih misteri kita enggak tahu," kata Rektor IST AKPRIND Amir Hamzah saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Selasa (10/10).
Dwi Hartanto merupakan lulusan Institut Sains dan Teknologi (IST) APKRIND, sebuah kampus swasta di Yogyakarta dengan akreditasi B, dan bukan lulusan kampus di Jepang seperti yang dia omong besarkan selama ini.
Setelah kisah kebohongan Dwi ramai diperbincangkan, Amir langsung melakukan penelusuran terhadap beasiswa yang didapat Dwi untuk studi di Belanda. Amir akhirnya menemukan, beasiswa itu didapat dari Kementerian Komunikasi dan Informatika.
"Kita tahunya dapat beasiswa dari Belanda, ternyata kalau enggak salah dari Kemenkominfo," imbuh Amir.
Dwi Hartanto (Foto: Dok. Dwi Hartanto)
zoom-in-whitePerbesar
Dwi Hartanto (Foto: Dok. Dwi Hartanto)
Amir juga mempertanyakan kriteria yang digunakan oleh Kemenkominfo dalam memberikan beasiswa. Biasanya, beasiswa diberikan oleh Kemenristekdikti, itu pun untuk para dosen. Selama ini, AKPRIND tidak pernah memberikan rekomendasi atau dihubungi terkait pengajuan beasiswa Dwi.
ADVERTISEMENT
"Kalau Kemenkominfo saya masih belum ngerti dia pegawai di mana atau seleksinya di mana. Kok bisa dapat beasiswa itu," ucap Amir.
Amir menduga, beasiswa itu juga didapat dari hasil kebohongan. Bisa saja, Dwi saat itu sudah menobatkan diri sebagai lulusan Tokyo Institute of Technology. Sehingga memudahkan dirinya mendapat beasiswa.
"Saya khawatirnya atau saya menduga, dia kan ngakunya lulusan Tokyo. Jangan-jangan dia pakai alumni Tokyo, terus pegawai di mana. Ya itu kita mesti masih nyari-nyari tapi belum mendapatkan informasi yang memadai. Apakah ketika masuk itu dia masih menggunakan alumni AKPRIND gitu lho. Ataukah dia lebih kreatif lagi pakai nama alumni mana gitu, enggak ngerti kita," jelas dia.
Amir memang sudah berencana mengundang Dwi untuk menjadi pembicara di kampus IST AKPRIND. Dengan sederet prestasi yang didapat, Amir berharap bisa membangun motivasi bagi para mahasiswa.
ADVERTISEMENT
"Kita mau undang menjadi motivator dari adik-adik kita kan ikut bangga juga kalau gitu. Tapi kondisinya seperti ini," ucap dia.