Istana Jelaskan Dicoretnya Tetty Paruntu sebagai Calon Menteri Jokowi
ADVERTISEMENT
Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu batal bertemu dengan Presiden Joko Widodo sebagai calon menteri yang diusulkan Partai Golkar karena pernah berurusan dengan KPK.
ADVERTISEMENT
"Diakui memang diundang, disampaikan lewat WhatsApp. Tetapi kemudian ada sejumlah pertimbangan terkait dengan prinsip kehati-hatian. Terutama terkait dengan pemanggilan beliau (oleh KPK)," ujar Fadjroel kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (22/10).
Fadjroel menegaskan Jokowi tetap menginginkan calon-calon menteri dalam kabinet barunya bersih dari keterlibatan kasus apapun, termasuk masalah hukum. Sehingga, diharapkan tidak menganggu pekerjaan kabinet kerja mendatang.
Ia menyebut Tim 7 yang ditunjuk untuk membantu proses transisi dari kabinet jilid I ke II juga telah melakukan verifikasi terhadap nama-nama calon menteri, baik dari kalangan profesional hingga parpol.
"Secara khusus itu pertimbangan yang diberikan oleh tim yang dibentuk presiden. Bisa memberi masukan, tujuh orang ini bisa memberikan masukan, memberikan pertimbangan, termasuk verifikasi," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Istana Kepresidenan Bey Machmudin mengonfirmasi Tetty tidak bertemu Jokowi di Istana. Dan hanya bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
"Tadi ada Bu Tetty dan Bu Tetty usulan Partai Golkar dan di dalam beliau menunggu pak Airlangga. Setelah itu dia lewat ke samping dan tidak bertemu presiden," ungkap Bey, Senin (21/10).
Kemudian Jokowi memanggil Airlangga untuk meminta masukan soal Tetty. Dan benar, Airlangga tentu tidak merekomendasikan Tetty sebagai menteri.
ADVERTISEMENT