Istana: Reshuffle Upaya Jawab Opini Masyarakat, Bukan Tawar Menawar Politik

16 Juni 2022 14:54 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) melakukan jamuan makan siang dengan ketua umum parpol di presidensial lounge di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/6/2022).  Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) melakukan jamuan makan siang dengan ketua umum parpol di presidensial lounge di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/6/2022). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Reshuffle kabinet kemarin menuai sorotan publik. Apalagi, sebelum reshuffle Presiden Jokowi bersama ketum parpol makan siang bersama di Istana Kepresidenan.
ADVERTISEMENT
Merespons hal ini, Staf Khusus Mensesneg Faldo Maldini mengatakan Jokowi punya ukuran soal fungsi dari kerja. Inilah yang melatarbelakangi keputusan soal reshuffle.
“Reshuffle ini adalah upaya menjawab opini masyarakat selama ini. Kita lihat ada kebutuhan yang mendesak soal bahan-bahan pokok dan bahan makanan. Jadi, jangan berspekulasi yang tidak-tidak,” kata Faldo kepada wartawan, Kamis (16/6).
Faldo menuturkan, reshuffle adalah soal memperkuat tim untuk bangkit dari pandemi.
“Ini membentuk tim kerja, bukan soal tawar menawar politik. Jadi kita jangan berspekulasi kemana-mana. Kita fokus ke masalah pemerintahaan saja,” tegas Faldo.
Lebih lanjut, bagi Faldo komposisi kabinet saat ini adalah sinyal agar waktu yang dimiliki sekarang akan dimanfaatkan dengan optimal oleh para pembantu presiden.
ADVERTISEMENT
“Target yang belum tercapai, mesti semakin dikebut. Ini yang kami yakini dan fokus utama kami saat ini,” pungkas Faldo.
Jokowi melantik Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan dan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR/BPN pada Rabu (15/6). Ia juga melantik 3 wamen baru. Yaitu, Raja Juli Antoni sebagai Wamen ATR/Wakil Kepala BPN, Afriansyah Noor sebagai Wamenaker, dan John Wempi sebagai Wamendagri.